Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Provinsi Tetapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Namun luasnya wilayah yang harus dijaga dan terbatasnya sarana prasarana menyebabkan karhutla masih terjadi di beberapa daerah.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Lima Provinsi Tetapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan
M ANSHAR/M ANSHAR (AAN)
Sebanyak dua pleton pasukan TNI dari Rindam IM, Hubdam, dan Raider dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar pegunungan Glee Taron, Mata Ie, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Senin (24/7/2017). Cuaca panas diduga merupakan salah satu penyebab meluasnya kebakaran hutan di Aceh dalam beberapa hari terakhir. SERAMBI/M ANSHAR 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Lima provinsi langganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menetapkan status siaga darurat karhutla.

Kelima Provinsi itu ialah Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan keputusan itu diambil terkait pantauan satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN yang menunjukkan jumlah dan sebaran titik panas (hotspot) akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meningkat.

Pada Minggu (23/7/2017) terpantau 150 hotspot.

Kemudian Senin (24/7/2017) sebanyak 170 hotspot dan pada Selasa (25/7/2017) meningkat menjadi 179 hotspot.


Peningkatan hotspot ini seiring dengan cuaca yang makin kering sehingga hutan dan lahan mudah dibakar.

Meskipun jumlah hotspot ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.

BERITA REKOMENDASI

"Penetapan status siaga darurat ini diambil setelah beberapa kabupaten/kota di masing-masing provinsi menetapkan siaga darurat," ujar Sutopo kepada Tribunnews.com, Rabu (26/7/2017).

Satgas terpadu dibentuk dimasing-masing provinsi untuk mengatasi karhutla yaitu satgas darat, satgas udara, satgas pelayanan kesehatan, satgas penegakan hukum dan satgas sosialisasi.

Upaya preventif sudah banyak dilakukan.

Namun luasnya wilayah yang harus dijaga dan terbatasnya sarana prasarana menyebabkan karhutla masih terjadi di beberapa daerah.

"Sebagian besar penyebab karhutla adalah kesengajaan untuk membuka lahan," jelasnya. (*)


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas