Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tudingan Muchtar Effendi kepada Novel Baswedan: Mulai Mata-mata di Lapas hingga Ancaman KPK

Muchtar Effendi, terpidana kasus suap sengketa Pilkada memberikan beberapa pernyataan menyerang penyidik KPK

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tudingan Muchtar Effendi kepada Novel Baswedan: Mulai Mata-mata di Lapas hingga Ancaman KPK
Kompas.com/Laksono Hari Wiwoho
Ilustrasi penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO 

TRIBUNNEWS.COM  - Muchtar Effendi, terpidana kasus suap sengketa Pilkada memberikan beberapa pernyataan menyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Hal itu ia ungkapkan secara blak-blakan di hadapan peserta Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

TribunWow.com merangkum ada 4 tudingan terhadap Novel Baswedan yang kini masih menjalani perawatan karena tragedi penyiraman air keras beberapa bulan lalu.


1. Ada mata-mata KPK di Lapas Sukamiskin

Keterangan pertama yang muncul dari Muchtar Effendi bahwa adanya mata-mata KPK di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung.

Tak hanya mata-mata, tetapi juga ada penghianat di sana hingga kegiatan rapat yang dilakukannya pun dilaporkan ke KPK.

Berita Rekomendasi

Muchtar pun menuding Novel Baswedan membuat surat kepada lapas bahwa Muchtar tersandung perkara lain.

Saat itu, Maret 2017 harusnya Muchtar akan pulang.

"Ini upaya memperlambat atau kepulangan saya dan Novel sempat bilang ke pengacara Budi Antoni akan memenjarakan Muchtar Effendi ini terbukti pasal baru yang dipersangkakan kepada saya," kata Muchtar, dikutip dari Tribunnews.com.

2. Novel Baswedan sebut Allah ada dua

Menurutnya, Novel pernah menyinggung persoalan Tuhan yang sensitif baginya.

"Novel mengatakan, ketahuilah Pak Muchtar bahwa Allah itu dua. Waduh pak darah saya sampai kering rasanya. Kalau (Allah) Pak Muchtar pembohong, kalau (Allah) saya jujur. Saya pukul meja, kau jangan bawa- bawa Allah, jangan kau duakan Allah. Sempat ada keributan, dia borgol saya. Kalau bawa-bawa nama Allah dua, darah pun saya pertaruhkan," ucapnya menirukan kata-kata Novel, dikutip dari Tribunnews.com.


3. Ancaman-ancaman Novel terhadap Muchtar

Muchtar menceritakan dirinya beberapa kali diancam oleh Novel, bahkan hingga kini dirinya tak bisa melupakan ancaman-ancaman itu.

Ancaman pertama, Novel akan membunuh Muchtar.

"Novel berkata, jika Pak Muchtar keluar nanti saya akan bunuh Pak Muchtar. Kita satu lawan satu," ucapnya menirukan pernyataan Novel.

Tak hanya dibunuh, Novel juga berencana membakar perusahaan dan membunuh anaknya.

Muchtar juga menyebut Novel ingin menculik dan membakar anaknya.

"Kalau tidak mau ikuti arah mereka," kata Muchtar.

Pada tanggal 2 Juli 2014, Muchtar mengatakan kalau dia akan ditembak Novel ketika mau berangkat salat Isa dan tarawih di musala MOI.

Hal ini karena ia tidak mau menyaksikan perampasan Mobil Jazz B 167 TJF milik istri saya oleh Novel.

Ancaman lainnya, Muchtar mengatakan Novel ingin memenjarakan istrinya.

4. Novel disiram air keras itu azab

Tragedi penyiraman air keras terhadap Novel merupakan azab yang diterima Novel karena mengancam saksi di KPK.

Muchtar Effendi mengungkapkan peristiwa penyiraman itu sekitar dua pekan setelah dia ditetapkan sebagai tersangka perkara baru di KPK.

"Alhamdulilah dua minggu setelah itu beliau disiram oleh orang. Itu saya pikir mungkin karena azab Allah juga karena terlalu mengancam mendzalimi orang. Karena saya yakin Allah mengatakan di surat Anisa 39 bahwa musibah yang kau alami ulah dari tanganmu sendiri," kata Muchtar dikutip dari Tribunnews.com.(TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas