Ketua MPR Sebut Kemiskinan Timbulkan Radikalisme
kemisikinan juga bisa menimbulkan radikalisme. Mereka menjadi tak berdaya, seolah tidak punya harapan.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku prhatin dengan tingginya angka kemiskinan di negeri ini.
Menurutnya, seluruh pihak harus memperhatikan soal hal ini.
"Orang miskin itu akses terhadap pendidikan dan kesehatan rendah. Kemiskinan berbahaya dan harus menjadi perhatian kita," kata Zulkifli Hasan dalam pidato sosisalisasi empat pilar Pancasila di Universitas Negeri Surabaya, Jumat (28/7/2017).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebutkan, kemisikinan juga bisa menimbulkan radikalisme. Mereka menjadi tak berdaya, seolah tidak punya harapan.
"Ini berbahaya, dan itu tantangan kita (untuk mengentaskan) menggunakan ekonomi Pancasila. Kalau ada orang kelaparan, tidak bisa mengenyam pendidikan, tidak bisa berobat ke rumah sakit, itu berarti negara melanggar konstitusi," katanya.
Dalam UUD NRI 1945 telah disebutkan bahwa negara wajib melindungi bangsa Indonesia, tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mensejahterakan kehidupan bangsa.
"Jadi tugas negara telah bersumpah untuk menjaga rakyatnya. Jadi sekali lagi kalau ada orang mati kelaparan, negara melanggar konstitusi, bukan hanya individu saja yang melanggar, tapi negara," kata Zulkifli.
Dirinya juga berpesan kepada mahasiswa Unesa agar selalu bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita. Jangan sampai mereka menjadi kuli di negeri sendiri.
"Anak muda harus kreatif, inovatif untuk bisa menghadapi persaingan global. Jangan sampai kalau sudah lulus kuliah tidak bisa bekeja di negeri sendiri, sementara banyak pekerja dari Tiongkok," kata Zulkifli.