Kisah Ratna Sari Dewi Jatuh Cinta Kepada Soekarno pada Pandangan Pertama
Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku.
Editor: Johnson Simanjuntak
Disadur dari Pinterest Cerpen.co.id, meninggalnya adiknya merupakan cobaan yang sangat besar bagi Dewi.
Awalnya ia mengira akan menjalani sisa hidup mudanya dengan putus harapan, namun di usianya yang ke-19, dia bertemu dengan penyelamat hidupnya.
Di saat situasi harapannya putus itu, Soekarno datang ke Jepang dan dipertemukan dengan Dewi.
Keanggunan Dewi ternyata membuat Soekarno langsung jatuh hati padanya, sedangkan Dewi juga jatuh cinta pada Presiden Soekarno pada pandangan pertama.
Setelah Soekarno pulang ke Indonesia, sang presiden pun mengundangnya ke Jakarta, dan pada saat itulah kisah cinta keduanya mulai.
Pada tahun 1962, Soekarno pun menikahi Dewi, yang menurutnya adalah seorang gadis yang sempurna dan menawan.
Saat itulah ia memberikan nama baru untuk sang gadis pujaannya yaitu Ratna Sari Dewi Soekarno.
Dewi pun sah menjadi istri kelima presiden Soekarno.
Ia sering mengikuti berbagai acara kenegaraan dan membantu Soekarno melakukan banyak hal kenegaraan.
Soekarno bahkan sempat menuliskan surat cinta yang sangat romantis untuk Dewi, "Kalau aku mati, kuburlah aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi. Kalau ia meninggal kuburlah ia dalam kuburku. Aku menghendaki ia selalu bersama aku."
Soekarno, sang proklamator kemerdekaan sekaligus pemimpin revolusi Indonesia itu memang sosok yang mencintai keindahan.
Dengan background seorang insinyur dan darah bangsawan Bali dari sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai, Soekarno juga terlahir sebagai tokoh kharismatik yang akan sangat sulit jika dilepaskan dari sosok "perempuan" di dalamnya.
Namun tidak lama kebahagiaan ini berlangsung, tahun 1967, politik Indonesia mengalami perubahan besar.
Presiden Soekarno harus menyerahkan pemerintahan Indonesia ke tangan Soeharto.