Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cucu Bung Karno Bahagia Bisa Diskusi Bareng Petinggi-petinggi GP Ansor

Politikus PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa ada kesamaan visi kebangsaan antara Marhaenis dan Nahdliyin

zoom-in Cucu Bung Karno Bahagia Bisa Diskusi Bareng Petinggi-petinggi GP Ansor
Ninding JP
DISKUSI BARENG GP ANSOR - Anggota Komisi X DPR Puti Guntur Sukarno berfoto bersama petinggi GP Ansor se-Priangan Timur di Hotel Tiara Ciamis Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Puti Guntur Sukarno mengaku senang dan bahagia bisa satu meja bersama Gerakan Pemuda Ansor.

Puti diketahui menjadi pembicara sebuah acara diskusi bertajuk 'Meneguhkan Kembali Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara' bersama GP Ansor se-Priangan Timur di Hotel Tiara Ciamis Jawa Barat.

"Saya dikenalkan oleh moderator sebagai anggota DPR RI Dapil Jawa Barat X sekaligus cucu Bung Karno. Saya tidak mengingkari itu. Senang sekali dan berbahagia saya bisa berada di tengah-tengah keluarga besar GP Ansor. Saya perlu sampaikan bahwa memang keluarga Bung Karno dekat dengan keluarga besar KH Wahid Hasyim sejak lama. Terlebih karena kedekatan itu juga didukung adanya visi perjuangan kebangsaan yang sama,"kata Puti dalam pernyataan persnya yang diterima Tribunnews, Jumat(4/8/2017).

Politikus PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa ada kesamaan visi kebangsaan antara Marhaenis dan Nahdliyin.

Keduanya kata Puti sama-sama berangkat dan memperjuangkan wong cilik serta memiliki visi kebangsaan menjaga NKRI.

Dalam kesempatan itu, Puti juga menyampaikan cerita kepada kader-kader GP Ansor tentang testamen Bung Hatta kepada bapaknya Guntur Sukarno bahwa dihilangkannya tujuh kata dalam Piagam Jakarta merupakan konsensus bersama antara kalangan Islam dan kalangan Nasionalis saat itu, dan Bung Karno lah yang menyampaikan pidato Pancasila pada 1 Juni 1945 menjawab permintaan Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat Ketua BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), terkait apa dasar negara Indonesia merdeka.

"Menurut cerita yang saya dengar dari Ibu Fatmawati, pada malam sebelum menyampaikan pidato 1 Juni 1945 Bung Karno bertafakur lama sekali untuk menyiapkan esok paginya menyampaikan pidato tentang Dasar Negara Indonesia", ungkap Puti.

Berita Rekomendasi

"Terima kasih untuk kebersamaan kita dalam perjuangan visi kebangsaan yang sama, menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, menjaga persatuan Indonesia menjaga NKRI, menjaga Pancasila dasar negara bersama-sama," pungkasnya disambut salawat peserta acara Ansor se-Priangan Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas