PKB Gelar Dialog Kebangsaan, Salah Satu yang Dibahas Adalah Penolakan Full Day School
PKB menggelar dialog atau halaqoh kebangsaan yang bertema "Peran Strategis Madrasah Diniyah dalam Membangun Karakter Bangsa"
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkita Bangsa (DPP PKB) menggelar dialog atau halaqoh kebangsaan yang bertema "Peran Strategis Madrasah Diniyah dalam Membangun Karakter Bangsa" di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).
Dalam dialog tersebut Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar akan menjadi pembicara utama di samping tokoh-tokoh lain seperti Robikin Emhas (Ketua PBNU Bidang Hukum), Arifin Junaidi (LP Ma'arif NU), Lukman Hakim (FKDT), Margaret AM (KPAI), dan Irsyad Yusuf (Bupati Pasuruan).
Menurut pantauan Tribunnews.com pada spanduk yang dipasang di bagian depan ruang Rose 2 Hotel Acacia tertulis juga sub tema dalam dialog kebangsaan itu yakni #tolakfulldayschool.
Beberapa lembaga Islam di Indonesia sendiri sudah sejak lama resah dengan masa depan Madrasah Diniyah terkait dengan kebijakan sekolah delapan jam yang diterapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy.
Muhadjir Effendy dalam beberapa kesempatan menolak menyebut kebijakan sekolah delapan jam dan lima hari disamakan dengan full day school.
"Beda ya, kalau belajar terus selama delapan jam itu tidak manusiawi. Sekolah delapan jam hanya menambahkan sekitar satu jam 20 menit materi kokurikuler dan ekstrakurikuler," ujar Muhadjir Effendy saat ditemui di Labscholl Rawamangun, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.