Ketua Umum PPP Yakin Wirausaha Solusi Atasi Pengangguran
Kewirausahaan diyakini merupakan solusi mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Apalagi, Islam sangat mengajarkan kemandirian ekonomi.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kewirausahaan diyakini merupakan solusi mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Apalagi, Islam sangat mengajarkan kemandirian ekonomi.
"Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta para sahabat. Sudah saatnya pemuda mengubah mindset dari pencari kerja, menjadi pencipta lapangan kerja," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2017).
Pria yang biasa disapa Romi itu mengatakan dalam memulai bisnis, yang terpenting adalah kemauan dan praktek nyata. Sebab, seorang entrepeneur tidak akan berhenti berwirausaha hanya gara-gara ketiadaan modal.
"Sebab masih ada cara lain, diantaranya mengoptimalkan keahlian dan jaringan," ujar Romi dalam Seminar Edukasi Keuangan Rupiah dan Kewirausahaan bagi Pelajar dan Komunitas Muda Palangka Raya, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.
Romi mengungkapkan bahwa keahlian atau skill terdiri atas keunikan, kepakaran dan teknologi. Sementara, jaringan atau networking harus mencakup bahan baku, distribusi, produksi dan pemasaran.
"Ciri khas seorang wirausahawan antara lain adalah berani menanggung resiko atas bisnis. Selain itu, pandai/jeli memanfaatkan peluang, inovatif, kreatif dan kaya ide untuk mengembangkan usaha," katanya.
Ditambahkan Romi, Nabi Muhammad SAW adalah wirausahawan sejati.
Dari kekayaannya di usia 25 tahun, beliau mampu memberikan mahar kepada Siti Khadijah sebesar 20 ekor unta dan 12 uqiyah (ons) emas.
Adapun sejumlah Sahabat Nabi SAW juga dikenal sebagai wirausawan sukses. Antara lain Umar bib Khattab yang memikiki 70 ribu aset properti atau setara Rp 11,2 triliun.
"Demikian pula dengan Zubair bin Awwam yang memiliki 50 ribu dinar dan 1000 ekor kuda perang, Amr bin Ash yang memiliki simpanan sebesar 300 ribu dinar serta Abdurrahman bin Auf yang mampu bersedekah 40 dinar atau setara Rp 34 miliar dalam satu kali majelis," jelasnya.
Romi mengatakan, pengangguran di Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan pada 2016 yang tertinggi adalah lulusan SMK (9,84%). Kemudian selanjutnya adalah SMA (6,95%), S1 (6,22%), SMP (5,76%) dan SD (3,44%).
"Adapun tenaga kerja Indonesia berada di empat sektor besar, yaitu pertanian (38,29 juta), industri (15,97 juta), perdagangan (28,50 juta) dan jasa sebesar 19,79 juta," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.