Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Forum Indonesia Muda Lintas Partai: Merajut Merah Putih yang Terkoyak

FIM-LP meminta agar elit-elit politik mengupgrade diri menjadi negarawan, memiliki fatsun politik dan mengedepankan kepentingan rakyat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Forum Indonesia Muda Lintas Partai: Merajut Merah Putih yang Terkoyak
Istimewa/Tribunnews.com
Forum Indonesia Muda Lintas Partai (FIM-LP) dalam pertemuannya di Jakarta, Rabu (9/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mencermati situasi politik nasional yang terus menerus mengalami kegaduhan dengan berbagai dinamika politik yang menyajikan banyak tontonan yang kontra demokrasi.

Malah mengarah pada upaya polarisasi dan pengkotak-kotakan di masyarakat secara terus-menerus, bisa menjadi embrio-embrio disintegrasi yang pada gilirannya akan mengoyak merah putih.

Demikian pernyataan sikap bersama Forum Indonesia Muda Lintas Partai (FIM-LP) dalam pertemuannya di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Oleh karena itu, FIM-LP dalam pernyataan sikap menyampaikan beberapa rekomendasi :

1. Meminta agar elit-elit politik senantiasa menjaga situasi politik nasional yang kondusif dengan mengedepankan laku politik kebangsaan utamanya bagi elit-elit politik yang tengah menjalankan mandat rakyat dipemerintahan baik di eksekutif maupun di legislatif.

2. Meminta agar elit-elit politik mengupgrade diri menjadi negarawan, memiliki fatsun politik dan mengedepankan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan, bukan kepentingan golongan atau kelompok semata yang mewujud sebagai politisi-politisi yang bertindak dan berfikir sempit. Jadilah panutan dengan memberi contoh dan keteladanan, utamanya bagi generasi muda.

3. Meminta kepada elit-elit politik yang kini tengah mendapatkan mandat rakyat menjalankan kekuasaan untuk fokus bekerja menunaikan segala janji pada masa kampanye sebagai bakti untuk rakyat. Berhentilah mempermainkan rakyat dengan terus menerus mereproduksi isu dan wacana, yang terbaca sebagai "mengatasi masalah dengan membuat masalah baru".

Berita Rekomendasi

Rakyat terus menyimak dan mengikuti. Berhentilah mempolitisasi isu "Pancasila", isu "Kebhinekaan", isu "Intoleran", dan isu "Agama" yang membelah dan menempatkan rakyat secara vis a vis berpotensi membenturkan sesama anak bangsa.

Terus-menerus mengeksploitasi politik identitas, tanda minimnya kreatifitas, hanya akan mendegradasi derajat dan kualitas demokrasi yang terus kita perjuangkan sebagai mandat reformasi.

4. Menyayangkan pernyataan-pernyataan yang penuh fitnah, tendensius, provokatif, sarat dengan ujaran kebencian dan bentuk sesat pikir serta pembodohan rakyat yang dilakukan Saudara Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) terhadap Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS dan PAN yang dituduh menaungi dan mendukung kaum "intoleran" untuk membentuk negara khilafah menggantikan NKRI bahkan dikaitkan dengan PKI.

Ini adalah fitnah yang keji. Justru gonjang-ganjing dan kehebohan ditengah rakyat akan terancamnya kebhinekaan dan ramainya isu-isu akan kebangkitan PKI, baru ada saat ini. Ibarat pepatah, "Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri".

5. Menyayangkan ucapan VBL, apalagi beliau adalah petinggi partai yang lahir di era reformasi dengan komitmen perjuangan "Restorasi Indonesia" yang juga merupakan partai utama dalam koalisi pemerintah, bukannya bekerja menunaikan segala janji pemerintah sebagai bakti untuk rakyat, malah sibuk membuat kegaduhan dengan menyebar fitnah dan kebencian.

Rakyat pasti mencatat dan mengingat politisi-politisi dan partai-partai yang menjadi tempat bernaungnya para ahli fitnah dan "politisi busuk". Pada saatnya rakyat pasti akan menegakan keadilannya.

6. Meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk menindaklanjuti laporan terhadap VBL. Seluruh ucapan VBL yang videonya telah ramai tersebar di media sosial bukti nyata ketidakpatutan dan ketidakpantasan VBL menyandang status sebagai wakil rakyat yang terhormat.

Apalagi dalam bentuk agitasi yang berbau "Islam Phobia" yang berpotensi menimbulkan konflik horisontal serta dibarengi tuduhan seperti PKI, padahal semua partai ini berasaskan Pancasila. Ini adalah bentuk wujud nyata penistaan atas Pancasila dan mencederai sesanti Bhinneka Tunggal Ika yang selama ini senantiasa kita rawat dan jaga bersama.

7. Meminta kepolisian untuk menegakan hukum. Kami percaya kepolisian akan bersikap dan bertindak profesional, sekali pun VBL adalah "orang kuat" dari partai penguasa.

Demikian pandangan dan pernyataan sikap FIM-LP yang dihadiri beberapa politisi muda. 

Pernyataan Forum Indonesia Muda Lintas Partai (FIM-LP) atas nama :

1. Kamhar Lakumani (Waketum Kader Muda Demokrat| KMD).
2. Bahtiar Sebayang (Waketum Tunas Indonesia Raya| TIDAR).
3. Atma Winata (Ketua Barisan Muda PAN).
4. Cairul Anwar (Ketua Garda Muda Nasional).
5. Riko Wahyudi (Wasekjen Tunas Indonesia Raya| TIDAR).
6. Mansur Husein (Ketua Garda Muda Nasional).
7. Khairul Amri (Pengurus Pusat Tunas Garuda Indonesia Raya| TIDAR).
8. Akmal Y Budianto (Ketua Kader Muda Demokrat| KMD).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas