Telegram Setiap Hari Hapus 10 Grup Di Indonesia Terkait Konten Radikal dan Terorisme
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali membuka akses untuk Telegram.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali membuka akses untuk Telegram.
Karena aplikasi percakapan itu telah berkomitmen untuk menghapus semua konten negatif
Dari hasil laporan Telegram, setiap hari menemukan 10 konten negatif.
Baca: PPATK Endus Aliran Dana Mencurigakan Dari Individu dan Korporasi Korea Utara
Konten tersebut membahas sekitar terorisme hingga radikalisme.
"Telegram menghapus 10 channel atau grup di Indonesia setiap hari," ujar Koordinator Internet Positive Taluri di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Sementara itu Menkominfo Rudiantara mengapresiasi kinerja Telegram.
Baca: Kawasan Perdagangan Bebas Batam Akan Diubah Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Hal itu sejalan dengan kesepakatan awal Telegram dengan pemerintah jika ingin beroperasi tidak boleh membiarkan konten terorisme dan radikalisme.
"Dilihat perkembangan yang ada, Telegram melakukan hal sangat baik," ungkap Rudiantara.
Rudiantara memaparkan saat ini diperlukan kecepatan untuk membersihkan konten negatif.
Karena konten tersebut selalu muncul setiap harinya.
"Yang diperlukan kecepatan untuk membersihkan konten negatif terosisme dan radikalisme," jelas Rudiantara.