GP Ansor Kecam Pembakaran Umbul-umbul Merah Putih
Menurut Yaqut, tindakan tersebut merupakan penghinaan dan provokasi yang layak dilakukan penjajah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas oknum pengurus Pesantren Ibnu Masud, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor terkait pembakaran umbul-umbul merah putih pada hari kemerdekaan Indonesia kemarin.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan penghinaan dan provokasi yang hanya layak dilakukan oleh penjajah.
"Karena negeri ini merdeka oleh darah pejuang, syuhada khususnya para kyai dan umat Islam, dan sangat kontradiktif kalau ada lembaga menamakan "pesantren" yang merupakan simbol pendidikan Islam, tapi melakukan pengkhianatan pada kemerdekaan negeri ini," jelas Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil, Jumat (18/8/2017).
Sejalan dengan itu dia mengapresiasi aparat dan warga di lingkungan setempat cepat dan tanggap melakukan tuntutan dan mediasi dengan cara-cara dalam koridor hukum dan demokratis.
Pihaknya juga mendukung penutupan "Pesantren Ibnu Masud" yang telah mencemari nama baik pesantren di Indonesia yang pernah digrebek Densus 88 terkait informasi keterlibat jaringannya dengan peristiwa Bom Thamrin.
Gus Yaqut mengajak warga Indonesia khususnya umat Islam untuk tetap waspada terhadap pihak-pihak yang mudah menggunakan klem-klem keagamaan apalagi terkait nama pesantren yang digunakan untuk agenda radikalisme yang bisa merongrong keutuhan dan persatuan bangsa ini.
Selain itu, dia juga mengajak kepada seluruh warga bangsa bersama sama menjaga persatuan dan keutuhan bangsa dengan menolak cara-cara radikalisme dan terorisme dalam memperjuangkan keyakinannya karena bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama dan kemanusiaan.
"Karena kita ini sama, sama sebagai bangsa Indonesia, sama sebagai warga negara Indonesia maka kita harus menghormati lambang-lambang negara kita karena lambang negara adalah martabat kita sebagai bangsa," tandasnya.