6 Fakta Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam ke Indonesia
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (KV), Nguyen Phu Trong dijadwalkan beberapa hari ini mengunjungi Indonesia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (KV), Nguyen Phu Trong dijadwalkan beberapa hari ini mengunjungi Indonesia.
Dalam kunjungannya kali ini, Nguyen akan menemui pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), DPR, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Nguyen juga akan bertemu Presiden RI, Joko Widodo dalam kunjungannya.
Apakah yang akan mereka bahas dalam pertemuan tersebut? Berikut ini fakta-faktanya.
1. Jangan kaitkan dengan ideologi
Nguyen Phu Trong diketahui akan berada di Indonesia selama 3 hari, yakni dari 22 hingga 24 Agustus mendatang.
Dalam kunjungan pertamanya kali ini, Nguyen Phu Trong akan menemui Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Setya Novanto.
Melansir dari Kompas.com, Setya Novanto meminta publik tak mengaitkan kunjungan Nguyen Phu Trong ke Indonesia dengan ideologi politik yang dianut Vietnam.
"Saya harap masyarakat Indonesia tidak terhasut oleh pihak-pihak yang berusaha membuat fitnah dan propaganda di berbagai media sosial, yang mencampuradukan kunjungan ini dengan masalah ideologi politik yang dianut Vietnam," ucap Novanto kepada Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2017).
Diketahui, ideologi komunis dilarang keras di Indonesia.
Hal itu termaktub dalam UU 27/1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan keamanan negara.
Dalam UU 27/1999 tersebut, pada pasal 107, upaya dengan lisan, tulisan maupun media apa pun menyebarkan atau mengembangkan ajaran Marxisme, Komunisme, Leninisme dalam segala bentuk dan wujudnya dipidana dengan pidana paling lama 20 tahun penjara.
2. Bahas hubungan persahabatan dan kerja sama
Setya Novanto mengungkapkan, kedatangan Nguyen Phu Trong ke Indonesia adalah untuk membahas soal hubungan persahabatan dan kerja sama kedua negara.