Misteri Raibnya Rp 848,7 Miliar Uang Korban First Travel, Dialirkan ke Sinikah?
Ada juga informasi dari masyarakat yang mengetahui ada aset lain milik Anniesa dan Andika.
Editor: Rendy Sadikin
![Misteri Raibnya Rp 848,7 Miliar Uang Korban First Travel, Dialirkan ke Sinikah?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/boss-first-travel-andika-surachman-diborgol_20170822_181234.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan suami istri pemilik biro perjalanan umrah First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, mengaku "lupa-lupa ingat" ke mana saja dana dari rekening perusahaan dialirkan.
Rekening tersebut menampung uang perjalanan umrah yang telah disetorkan puluhan ribu calon jemaah.
Namun, pada dua rekening perusahaan yang telah dibekukan, saldonya hanya berkisar Rp 1,3 - 1,5 juta.
Jumlah tersebut dirasa tidak masuk akal dengan jumlah calon jemaah umrah yang telah melunasi pembayaran.
Dari 72.682 orang pendaftar, First Travel baru memberangkatkan 14.000 orang.
Selebihnya, sebanyak 58.682 calon jamaah masih terkatung-katung menunggu kepastian.
Adapun total kerugian para korban ditaksir Rp 848,700 miliar. Uang tersebut diduga digunakan para tersangka untuk membeli sejumlah aset. Polisi juga tengah menyelidiki dugaan tindak pidana pencucian uang.
Kepala Bareskrim Polri Komien Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, belum diketahui ke mana saja hilangnya dana calon jemaah umrah yang ditampung di rekening perusahaan.
"Dia (tersangka) sudah tidak tahu sama sekali. Terlalu banyak menyebar," ujar Ari Dono.
First Travel disebut-sebut menginvestasikan dana ke koperasi Pandawa. Koperasi tersebut diputus pailit dan pemiliknya menjadi tersangka kasus investasi bodong.
Penyidik juga mengkonfirmasi soal investasi itu kepada dua tersangka.
Namun, kata Ari, kedua tersangka mengaku lupa apakah pernah menginvestasikan uang ke Koperasi Pandawa.
"Dia mengatakan, 'Waduh saya sudah lupa ke mana saja'. Ini yang masih harus kami petakan," kata Ari.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan, informasi yang didapatkan dari pasangan suami istri itu tidak selalu lancar.