12 Fakta Seputar Dirjen Hubla Kemenhub Yang Diduga Kena Jaring OTT KPK
Informasi yang dihimpun, pejabat Kemenhub yang diciduk mengarah kepada Dirjen Hubla Kemenhub berinisial TB.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Rabu (23/8/2017) malam menjaring pejabat eselon I dari Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Informasi yang dihimpun, pejabat Kemenhub yang diciduk mengarah kepada Dirjen Hubla Kemenhub berinisial TB.
Hal itu diperkuat oleh tim KPK yang mendatangi kantor Kemenhub RI di Jalan Medan Merdeka Barat nomor 8, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017) dini hari.
Mereka didampingi petugas keamanan kementerian langsung menuju ruang kerja Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla), di lantai 4 Gedung Karsa Kemenhub.
Selanjutnya para petugas komisi anti-rasuah tersebut menyegel ruang kerja Dirjen Hubla dengan membentangkan pita garis KPK warna merah di depan pintu ruangan tersebut.
Satu ruangan di samping ruang kerja diduga ruang sekretarisnya juga turut disegel.
Siapakah sosok Dirjen Hubla yang diduga terjaring dalam OTT KPK tersebut?
Berikut sejumlah fakta terkait Dirjen Hubla yang diduga dalam OTT KPK:
1. TB yang lahir di Pekalongan 13 Juli 1958 dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang baru saat dilantik pada Senin malam (16/5/2016).
2. Ia dipercaya untuk menggantikan Bobby R. Mamahit, yang tengah menjalani proses hukum di KPK.
3. Pada tahun 2015, diangkat sebagai Staf Ahli Bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Transportasi dengan tugas memberi telaahan kepada Menteri Perhubungan dalam bidang logistik, multimoda, dan keselamatan sehingga perannya begitu besar untuk ikut berkontribusi memajukan sektor transportasi di Indonesia.
4. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Direktur Pelabuhan dan Pengerukan (2015) dan Direktur Kenavigasian (2012 – 2015).
5. Dedikasinya yang begitu besar di sektor perhubungan laut menjadikannya dipercaya untuk menjadi seorang kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut khususnya di bidang kenavigasian, di mana tercatat TB pernah menjadi Kepala Distrik Navigasi Kelas I Samarinda (2010 – 2012), dan Kepala Distrik Navigasi Kelas I Surabaya (2009 – 2010).
6. Lulusan Teknik Geodesi UGM ini mengawali karirnya di Kementerian Perhubungan pada tahun 1986.