Jokowi Minta Usut Pelaku Dibalik Sindikat Saracen
Presiden Joko Widodo meminta kepolisian dapat mengusut tuntas siapa saja yang harus bertanggung jawab dibalik sindikat Saracen.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kepolisian dapat mengusut tuntas siapa saja yang harus bertanggung jawab dibalik sindikat Saracen yang kerap menebar ujaran kebencian dan hoax di media sosial.
Johan Budi mengatakan Presiden mengapresiasi langkah tim Siber Polri yang berhasil menangkap sindikat Saracen. Sebab apa yang dilakukan Saracen dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini tidak hanya bertabrakan dengan UU ITE dan sejenisnya, tapi tentu bisa merusak persaturan kesatuan bangsa kalau ini dibiarkan, maka Polri harus mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya," ujar Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo.
Sementara itu Presiden Joko Widodo kemarin juga melakukan pertemuan dengan para pegiat media sosial di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi sempat membahas mengenai derasnya arus informasi di media sosial, termasuk ujaran kebencian maupun kabar bohong atau hoax.
"Intinya bagaimana biar kita bisa bareng-bareng berperan memerangi hoax," ujar Arief Muhammad, seorang pegiat medsos seusai acara berlangsung.
Dari pertemuannya dengan Presiden, Arief dipesankan oleh Presiden agar masyarakat atau netizen bisa menggunakan media sosialnya dengan bijaksana.
Baca: Koordinator Penyebar Hoax Ditangkap saat Bersama Tiga Wanita di Rumah Kontrakannya
"Ber-medsos yang baik deh, yang negatif bisa tertutup dengan yang baik-baik. Intinya itu sih," tutur Arief.
Selain berbincang, Arief mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Presiden Jokowi berlangsung cair. Bahkan diikuti dengan makan siang bersama.
"Kami tadi sharing saja apa yang lagi ramai. Kami makan siang juga," tutur Arief.
Seorang pegiat media sosial, Cyril Raoul Hakim mengungkapkan saat berbicara mengenai konten hoax dan ujaran kebencian, ia teringat akan kasus penangkapan Sindikat Saracen.
Pria yang akrab disapa Chico Hakim itu menegaskan kepada Presiden Jokowi bahwa sekelompok pegiat media sosial yang datang ke Istana bukanlah orang-orang bayaran.
"Kebetulan netizen yang hadir ini kan enggak ada yang bayaran," ucap Chico Hakim.