Ketua BURT: Pegawai Eselon IV Kementerian ke Luar Negeri Tidak Diributin, Kalau DPR Diributin
Ketua BURT DPR RI Anton SIhombing mengatakan kenaikan anggaran kunjungan kerja DPR RI hampir 70 persen disebabkan oleh banyak hal.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Anton SIhombing mengatakan kenaikan anggaran kunjungan kerja DPR RI hampir 70 persen disebabkan oleh banyak hal.
Pertama karena adanya moratorium kunker DPR pada masa kepemimpinan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR periode sebelumnya.
Selain itu ada juga perubahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika.
Kenaikan kurs tersebut naik sebesar Rp 500 dari Rp 13.000 menjadi Rp 13.500.
"Ketiga standar biaya masukan (SBM) harga tiket naik, dan apa semua naik. Saya rasa nggak mungkin kita curi uang itu," papar Anton.
Baca: Fahri Hamzah: Kunker Anggota DPR ke Luar Negeri Jangan Dipersoalkan, kan Bukan untuk Piknik?
Menurut Anton, Kunker DPR ke luar negeri sebaiknya tidak perlu diributkan.
Selain hal rutin, pengelolaan dana juga transparan.
Kunker ke luar negeri juga diperlukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
"Itu keputusan. Eselon IV (Kementerian) aja ke luar negeri nggak diributin, DPR diributin," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, DPR mengajukan kenaikan anggaran kunker ke luar negeri menjadi Rp 343,5 miliar untuk tahun 2018.
Anggaran tersebut naik Rp 141,8 miliar dari tahun 2017 yang berjumlah Rp 201,7 miliar.