Kamaruddin Amin: Beragama Tanpa Berbangsa dan Bernegara Akan Menjadi Ahistoris
Khatib salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Kamaruddin Amin dalam ceramahnya mengambil tema 'Idul Adha dan Semangat Rekonsiliasi Nasional'.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khatib salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Kamaruddin Amin dalam ceramahnya mengambil tema 'Idul Adha dan Semangat Rekonsiliasi Nasional'.
Kamaruddin menekankan bahwa refleksi keagamaan harus dibingkai dalam konteks kebangsaan yang majemuk.
"Beragama tanpa berbangsa bernegara atau dengan mengabaikan konteks bangsa dan negara tidak hanya ahistoris tetapi juga bertentangan dengan agama dan tujuan beragama itu sendiri," kata Kamaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/9/2017).
Kamaruddin menuturkan, tujuan beragama adalah menciptakan kemaslahatan manusia sebagai khalifah tuhan di muka bumi.
"Hanya dengan berbangsa bernegara amanah tersebut dapat diwujudkan," ujarnya.
Kamaruddin melanjutkan, dengan kata lain, menjadi Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu yang baik dan benar harus menjadi warga negara bangsa yang baik.
Menurutnya, tidak boleh atas nama agama negara dengan segala instrumen-instrumennya diabaikan.
"Demikian pula, bernegara berbangsa dalam konteks Indonesia yang religius, agama harus menjadi inspirasi yang mengilhami seluruh kebangsaan kita," tuturnya.
"Inilah takdir Indonesia, negara bangsa yang religius," tandasnya.