Kata Suciwati, Biasanya Jelang Pilpres Calon Presiden Ramai-ramai Kunjungi Museum Omah Munir
Sehingga, para keluarga korban pelanggaran HAM diminta mentoleransi karena kerja Presiden tiga tahun belakangan ini cukup berat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suciwati, istri almarhum pejuang Hak Asasi Manusia (HAM), Munir Said Thalib, mengatakan janji-janji manis menyelesaikan kasus pelanggaran HAM akan menjadi alat kampanye jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pasalnya, Suciwati membeberkan upaya-upaya para calon Presiden sebelumnya yang menjanjikan penyelesaian kasus pelanggaran HAM sebagai alat upaya mendulang suara.
"Ya pastilah. Waktu itu kan sebetulnya saya mau bicara semua calon Presiden berlomba-lomba untuk mendatangi museum HAM Omah Munir. Jadi mau SBY, Prabowo, Jokowi semuanya," ucap Suciwati.
Hal tersebut dikatakannya usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM" di Universitas Atma Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Baca: Ketua Umum PBNU: Aksi Bela Rohingya di Borobudur Salah Alamat
Suciwati juga menyebut salah satu tokoh dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ifdhal Kasim, yang sempat hadir dalam Aksi Kamisan ke-500 di depan Istana Negara beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya, Suciwati menuturkan bahwa Ifdhal sempat meberikan statemen soal penyelesaian pelanggaran HAM di masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ifdhal, kata Suciwati mengatakan bahwa saat ini pemerintahan Presiden Jokowi baru berjalan selama tiga tahun.
Sehingga, para keluarga korban pelanggaran HAM diminta mentoleransi karena kerja Presiden tiga tahun belakangan ini cukup berat.
"Kita diminta untuk mentoleransi bahwa ini masih tiga tahun kerjanya berat, tiga tahun saja sudah separuh jalan enggak ngapa-ngapain terhadap kasus HAM," terang Suciwati.