Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemuda Muhammadiyah Minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Dicabut

Dahnil menilai wanita yang saat ini menjabat sebagai penasehat negara Myanmar itu tak berdaya menghentikan pembantaian

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemuda Muhammadiyah Minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Dicabut
Dok. Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi bertemu State Counsellor Daw Aung San Suu Kyi, di Naypydaw, Myanmar, Senin (4/9). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak meminta gelar Nobel Perdamaian ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dicabut.

Dahnil menilai wanita yang saat ini menjabat sebagai penasehat negara Myanmar itu tak berdaya menghentikan pembantaian terhadap etnis Rohingya di Rakhine.

"Kami meminta Komite Hadiah Nobel mencabut penghargaan kepada Aung San Suu Kyi. Karena terbukti misi perdamaian hanya didengungkan untuk membebaskan dirinya bukan untuk perjuangan atas nilai kemanusiaan," jelasnya di Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Baca: Aung San Suu Kyi: Kabar Bohong yang Dibuat untuk Mempromosikan Kepentingan Teroris

Dahnil mengungkapkan dunia internasional kini menyangsikan gelar Aung San Suu Kyi itu terhadap upaya menghentikan pembantaian massal etnis Rohingya.

Ia juga mendesak pemerintah Indonesia tidak hanya melakukan 'soft diplomasi' kepada Myanmar tetapi juga 'political pressure diplomacy'.

"PBB perlu menyeret pihak yang terbukti melakukan kekejaman itu ke Mahkamah Kejahatan Internasional," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas