Wasekjen Hanura: Survei CSIS Harus Tambah Semangat Jokowi Makin Kerja Keras Majukan Indonesia
Wasekjen Hanura Tridianto angkat bicara mengenai hasil Lembaga survei Centre For Strategic and International Studies (CSIS).
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Hanura Tridianto angkat bicara mengenai hasil Lembaga survei Centre For Strategic and International Studies (CSIS).
Dimana hasil CSIS menunjukkan kepuasan publik terhadap pemerintah meningkat. Kemudian tingkat elektabilitas Presiden Joko Widodo juga turut naik.
"Ini adalah tanda-tanda yang baik. Hal ini harus menambah semangat Pak Jokowi dan jajarannya untuk makin keras bekerja memajukan Indonesia dan memakmurkan rakyatnya," kata Tridianto melalui pesan singkat, Rabu (13/9/2017).
Baca: Demokrat Ungkap Maksud SBY Gelar Pertemuan dengan KPK
Namun, Tridianto mengingatkan pemerintah tidak berpuas diri. Tetapi harus makin memperbaiki dan meningkatkan prestasi.
"Kalau kinerja makin baik, Pemerintah makin berprestasi di mata rakyat, maka tahun 2019 tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Rakyat akan kembali memberikan kepercayaan kepada pemerintah dan pemimpin yang berhasil meningkatkan kesejahteraan," kata Tridianto.
Tridianto meminta Presiden Jokowi tidak risau dengan kritik dan serangan. Menurutnya, hal itu biasa dalam demokrasi.
"Yang penting tetap fokus kerja dan kerja saja. Rakyat pasti tahu siapa yang bekerja dan siapa yang hanya bicara saja," kata Tridianto.
Baca: Cerita Arum Saat Diminta Desain Kaus Kecebong Milik Kaesang Pangarep
Diketahui, Lembaga survei Centre For Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei opini publik dengan tema "Tiga Tahun Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla: Kinerja Pemerintahan dan Peta Politik Nasional" di Pakarti Centre di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).
Direktur Eksekutif CSIS, Philips J Vermonte menjelaskan bahwa kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-JK terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun sejak dilantik tahun 2014.
Baca: Polisi Tembak Mati Pelaku Pembunuhan Pasutri Pengusaha Garmen
Dalam survei yang melibatkan seribu orang sampel di 34 provinsi di Indonesia dengan margin eror sekitar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen itu meraih tingkat kepuasan publik sebanyak 68,3 persen pada tahun 2017.
Angka Itu lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya yakni 50,6 persen pada tahun 2015 dan 66,5 persen pada tahun 2016.
Sementara Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Arya Fernandes mengatakan satu faktor yang menyebabkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK adalah keberhasilan pemerintah menggenjot sektor pembangunan dan infrastruktur.
"Tetapi yang memberikan sumbangsih terbesar kepada meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah adalah sektor kemaritiman seperti tol laut dan lain-lain. Kepercayaan terhadap sektor kemaritiman juga terus tumbuh signifikan menjadi 75,5 persen di tahun 2017 dari 63,9 persen pada tahun 2016," katanya.
CSIS kemudian menyebut faktor penegakan hukum juga menjadi penyebab meningkatnya kepercayaan publik kepada pemerintah.
Yakni sebesar 64 persen di tahun 2017 naik dari 62,1 persen pada tahun sebelumnya.
"Komitmen memperkuat KPK menjadi pendorong terbesar meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah disusul komitmen mendorong reformasi di kepolisian, dan pemberantasan mafia peradilan," katanya.