KPK Gencar OTT, Jokowi Minta Pejabat Hati-hati
Presiden Joko Widodo meminta kepada para pejabat pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah agar berhati-hati menggunakan anggarannya.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Presiden Joko Widodo meminta kepada para pejabat pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah agar berhati-hati menggunakan anggarannya.
Pernyataan Presiden Jokowi menyusul gencarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kurun waktu sepekan ini.
“Pertama, hati-hati dalam mengelola keuangannya, baik APBD, APBN, itu adalah uangnya rakyat. Hati-hati,” ujar Jokowi disela-sela peninjauannya ke Pasar Baru, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (15/9/2017).
Baca: Djarot Ancam Tutup Diskotek Diamond terkait Penangkapan Indra Piliang
Tidak hanya dalam pengelolaan anggaran daerah maupun pusat, Jokowi juga mengimbau agar para pejabat juga berhati-hati terhadap segala bentuk pemberian yang sifatnya grarifikasi.
“Yang kedua juga yang berkaitan dengan gratifikasi, hati-hati. Semuanya hati-hati,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi juga memberikan apresiasi kepada KPK yang telah melakukan OTT.
Baca: Kasus Suap Dirjen Hubla, KPK Periksa Sekjen Kementerian Perhubungan
Menurutnya, operasi tersebut merupakan prestasi KPK dalam rangka penindakan kasus korupsi.
“Ya memang kalau ada bukti, ada gakta fakta hukum di situ, saya kira bagus. Prestasi KPK kan memang di OTT,” tutur Jokowi.
Baca: Presiden Jokowi: Prestasi KPK Memang di OTT
Diketahui, KPK telah melakukan dua kali OTT dalam sepekan ini. Yang pertama yakni OTT di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara pada Rabu, 13 September 2017 dan yang kedua OTT di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat dini hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.