3 Peluru 'Mendarat' di Sawah Warga, Begini Penjelasan TNI AD
"Terdapat tiga butir yang recoset. Fuse munisi meledak di sasaran tetapi proyektil tidak meledak," ujarnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Tiga peluru canon kaliber 105 milimeter (mm) milik Batalyon Kavaleri (Yonkav) Kodam IV/Diponegoro saat latihan rutin, Kamis (14/9/2017) 'mendarat' di sawah warga.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh, dalam siaran persnya yang diterima Tribunnews.com, menyebut tiga peluru yang mendarat di sawah warga, adalah peluru yang memantul atau recoset.
"Terdapat tiga butir yang recoset. Fuse munisi meledak di sasaran tetapi proyektil tidak meledak," ujarnya.
Alhasil tiga peluru kelas berat yang memantul itu, arah tembakannya menjadi liar. Tiga peluru tersebut jatuh sekitar 750 meter dari sasaran, dengan rincian dua butir di pinggir pantai dan satu butir di persawahan.
"Lokasi jatuhnya semua peluru itu masih di daerah latihan TNI AD, termasuk satu peluru di lahan yang dikelola masyarakat untuk persawahan, daerah tersbut juga masih masuk lahan TNI AD," ujarnya.
Umumnya saat digelar latihan, areal sekitar lokasi latihan akan dikosongkan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban. Namun pada insiden kemarin, walaupun tiga peluru 'nyasar' itu tidak memakan korban, tapi diketahui ada warga sipil di sekitar lokasi.
"Saya berharap walaupun kejadian kemarin tidak ada korban, tetapi saya menghimbau masyarakat supaya mematuhi peringatan," ujarnya.
"Kamipun satuan TNI AD akan lebih mengawasi secara ketat supaya selama penembakan tidak ada masyarakat masuk ke daerah latihan. Ini untuk kepentingan kita bersama," katanya.