Prabowo Sebut Pemerintah Lakukan Pencitraan, Politikus PDIP: Mereka Tak Pahami Persoalan Rohingya
"Karena itu, jalan diplomasi dan jalan bantuan kemanusiaan dari pemerintah mewakili aspirasi rakyat Indonesia ini sudah tepat,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Andreas Hugo Pereiramenganggap pihak yang melihat melihat bantuan pemerintah Indonesia untuk Rohingya sebagai pencitraan tidak paham persoalan Rohingya.
"Itu mereka yang tidak memahami persoalan Rohingya," kata Andreas Hugo Pereira, kepada Tribunnews.com, Senin (18/9/2017).
Baca: Kata Fahri Hamzah Soal Pernyataan Prabowo Mengenai Bantuan Rohingya
Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut mengatakan bantuan yang dikirimkan Presiden Joko Widodo atas nama bangsa Indonesia untuk Rohingya merupakan komitmen Indonesia untuk kemanusiaan.
Ditambah lagi Pemerintah Indonesia telah maksimal menjalankan misi diplomasi untuk berdialog dengan pemerintahan Myanmar dan Bangladesh pada level elite untuk menekan terjadinya kekerasan terhadap etnis Rohingya.
Baca: PKB: Sindiran Prabowo Pemerintah Pencitraan Anggap Saja Rasa Peduli
Namun, pada level masyarakat Rohingya, tegas dia, bantuan material yang bisa menolong mengatasi problem kehidupan sehari-hari merupakan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunggu.
"Karena itu, jalan diplomasi dan jalan bantuan kemanusiaan dari pemerintah mewakili aspirasi rakyat Indonesia ini sudah tepat untuk ikut membantu warga Rohingya yang sedang dalam kesulitan," katanya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto, meminta masyarakat memperkuat diri agar dapat membantu etnis Rohingya yang mengalami penindasan oleh pemerintah Myanmar.
Baca: Pemuda Muhammadiyah Sayangkan Penyerangan YLBHI yang Diawali Berita Hoax Penuh Fitnah
Hal tersebut diungkapkan Prabowo dalam orasinya pada aksi Bela Rohingya 169 yang digelar di Kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017).
Dirinya mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sudah memiliki banyak hutang sehingga tidak mempunyai kekuatan.
"Kita harus memperkuat diri supaya orang dengar kita bicara. Terus terang saja negara kita sedang dalam keadaan tidak punya uang karena kuat utang. Kekayaan kita bocor kita tidak bisa jaga kekayaan kita sendiri," seru Prabowo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.