Agus Yudhoyono: Sejarah Jangan Sampai Hilang
Agus menjelaskan pemutaran film untuk dijadikan bahan diskusi masih relevan dilakukan.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono memberikan tanggapannya soal pemutaran kembali film sejarah G30S/PKI jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober.
Agus menjelaskan pemutaran film untuk dijadikan bahan diskusi masih relevan dilakukan.
Ia menegaskan jangan sampai ingatan tentang sejarah, walaupun itu merupakan sejarah yang kelam dilupakan oleh anak cucu kita.
"Setiap bangsa pasti memiliki sejarah yang gemilang dan ada sejarah yang gelap. Setiap sejarah suatu bangsa jangan dianggap tidak ada. Jangan sampai anak cucu kita tidak mengetahui sejarah dibalik peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober," katanya.
Namun Agus memberi penegasan bahwa pembahasan mengenai sejarah tersebut harus memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa.
Jangan sampai bangsa ini terbiasa melihat ke belakang dan bahkan sampai berusaha membangkitkan lagi sejarah kelam yang pernah terjadi tersebut.
Baca: Petinggi Hanura Heran Kenapa Isu PKI Muncul Setiap Tahun
"Pembahasan mengenai peristiwa G30S/PKI harus menjadi pengingat agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. Jangan pembahasan hal tersebut digunakan untuk menuduh-nuduh, mencari siapa yang salah dan siapa yang benar."
"Bukan pantas atau apakah tidak pantas film tentang sejarah itu diputar kembali, tetapi lebih kepada bagaimana membuat diskusi yang menjadikan pola pikir kita maju ke depan," ujarnya.