Menkopolhukam Akui Pernyataan Panglima TNI Soal Senjata Ilegal Timbulkan Kegaduhan
Wiranto mengakui pernyataan Panglima TNI itu telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ---Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebut adanya komunikasi sampai Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengeluarkan pernyataan ada institusi lain di luar TNI yang hendak memasukan senjata ke Indonesia.
Dalam konfrensi pers di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017), Wiranto mengatakan pihak lain yang dimaksud Panglima TNI, adalah Badan Intelijen Negara (BIN).
BIN membeli senjata dari PT. Pindad sebanyak 500 pucuk, dan dalam pembeliannya, kata Wiranto memang tidak butuh izin dari Mabes TNI.
Baca: Wiranto Klarifikasi Pernyataan Panglima TNI Soal 5000 Pucuk Senjata Ilegal
"Dari penjajakan dan penelitian yang kami lakukan, maka pembelian senjata dari Pindad yang bukan standar TNI itu, memang tidak perlu minta izin ke Mabes TNI, tapi cukup dari Mabes Polri, dan itu sudah dilakukan," ujar Wiranto.
Wiranto yang juga merupakan mantan Panglima TNI itu, menyebut pembelian senjata untuk keperluan sekolah BIN sebanyak 500 pucuk tersebut, juga tidak perlu mengantongi izin dari Presiden RI Joko Widodo.
Presiden, kata Wiranto, tidak perlu terlibat dalam proses itu.
Panglima TNI mengeluarkan pernyataan tersebut saat menyampaikan sambutan di sebuah acara yang juga dihadiri oleh Menkopolhukam, di Mabes TNI, Jumat kemarin, (22/9/2017).
Baca: Cerita Jokowi Punya 11 Kambing yang Bikin Peternak Tertawa
Gatot Nurmantyo menyebut ada pihak di luar TNI, yang hendak memasukan 5000 pucuk senjata, dengan mencatut nama Presiden.
Wiranto mengakui pernyataan Panglima TNI itu telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Ia juga mengakui pernyataan tersebut berpotensi membuat masyarakat berpikir adanya kekuatan lain di luar TNI-Polri, yang hendak membangun kekuatan di dalam negeri.
"Sekarang sudah bergulir di masyarakat, menimbulkan spekulasi, apakah ini karena keadaan Indonesia sudah genting ada suatu kekuatan yang ingin seperti tahun-tahun dulu, melakukan suatu aksi yang menggangu stabilitas atau keamanan nasional," katanya.
Baca: Nikahsirri.com Lelang Perawan Usia 14 Tahun
"(Ada yang berpikir) jangan-jangan ini untuk institusi lain dalam rangka Pemerintah lepas kontrol, (saya tegaskan) bukan, Ada juga yang mengatakan jangan-jangan ada kekuatan lain yang ingin melakukan pemberontakan, tidak ada, kita tetap aman, tetap stabil, tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan dari keamanan nasional," tambah Wiranto.