4 Fakta Calon Pengantin Tewas Ditabrak Kereta Saat Sebar Undangan Pernikahannya
Eva Yanti Lumbangaol tentunya bersenang hati dan girang ingin menyebar undangan pernikahannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kecelakaan lalu lintas kembali memakan korban yang tewas.
Seorang wanita bernama Eva Yanti Lumbangaol (26) tewas ditabrak kereta api di perlintasan Jalan Danau Singkarak perbatasan Medan Barat dan Medan Petisah, Sumatera Utara.
Diketahui, saat tertabrak, ia tengah menyebar undangan pernikahannya. Akibat tabrakan tersebut, ia mengalami remuk di bagian kaki kiri karena terlindas kereta api.
Berikut tim TribunWow.com himpun fakta-fakta dari peristiwa nahas ini.
1. Kronologi kejadian
Eva Yanti Lumbangaol tentunya bersenang hati dan girang ingin menyebar undangan pernikahannya.
Diketahui, ia akan menikahi pria yang dicintainya, Dohar Manullang.
Namun, maut pun harus memisahkan keduanya saat Eva tersambar kereta.
Melansir dari Tribun Medan, berdasarkan keterangan di lokasi, korban yang adalah seorang warga asal Humbang Hasundutan menumpang angkutan online Go-Jek untuk menyebar undangan pernikahannya yang akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2017 mendatang.
Baca: Perkenalkan! Si Cantik Milka, Pegawai Puskesmas yang Jadi Menantu Ketua MPR Zulkifli Hasan
Saat melewati perlintasan kereta api tersebut, pengemudi Go-Jek bernama Ahmad Sutopo (42) tidak melihat adanya kereta api yang datang.
"Kebetulan, saat mereka melintas, datang kereta api dari arah Binjai menuju Medan. Karena posisi motor Go-Jek ini di perlintasan, mereka pun disambar kereta api hingga terseret beberapa meter," kata Kapolsek Medan Barat, Kompol Victor Ziliwu, Senin (25/9/2017) sore.
Setelah dihantam kereta api, motor Honda Supra X bernomor polisi BK 3506 ACO milik pengemudi Go-Jek tersebut rusak.
Sementara korban yang duduk di boncengan pun tewas di tempat karena bagian tubuhnya terhantam kereta api.
"Untuk saat ini korban dibawa ke RS Royal Prima. Begitu juga dengan pengemudi Go-Jek nya," kata mantan Wakasatreskrim Polresta Medan ini.
Karena kejadian ini, pengemudi Go-Jek pun mengalami patah kaki kiri.
Warga yang ada di lokasi sempat berusaha menolong korban yang tampat tidak berdaya di bantaran rel.
Sementara itu, jenazah Eva Yanti ditutupi warga dengan koran.
Sesaat polisi datang, barulah jenazahnya dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kasus ini ditangannya Unit Lakalantas Satlantas Polrestabes Medan. Sekarang sedang diselidiki," pungkas Victor.
2. Undangan pernikahan berserakan
Melansir kembali dari Tribun Medan, diketahui saat kejadian, undangan pernikahan yang dibawa korban pun berserakan di bantaran rel.
Diketahui, dalam undangan tersebut tertera acara pernikahan yang akan dilangsungkan di Gereja HKBP Nomensen Jalan Rumah Sakit, Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur.
Adapun calon suami korban bernama Dohar Manulang. Belum diketahui pasti apakah pihak keluarga tahu mengenai peristiwa ini.
3. Saat kejadian korban asyik main gadget dan menggunakan headset
Berdasarkan informasi yang ada di lokasi, pengemudi dan penumpang Go-Jek tersebut tengah asyik bermain gadget saat melintas di perlintasan kereta api.
Kembali melansir dari Tribun Medan, warga sempat memanggil hingga berteriak. Namun sayangnya teriakan tersebut tidak dihiraukan karena korban menggunakan headset saat berkendara.
Akibatnya, kedua korban ditabrak oleh kereta api yang melintas dan terseret hingga sejauh 20 meter lebih.
4. Kondisi pengemudi Go-Jek masih kritis
Pascakecelakaan tersebut, Ahmad Sutopo kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Royal Prima, Jalan Ayahanda, Medan.
"Sampai saat ini pengemudi Go-Jek masih dirawat di Royal Prima," kata Kasatlantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman, malam tadi.
Saat ditanya mengenai informasi bahwa Ahmad Sutopo telah meninggal dunia, Indra Warman dengan tegas membantahnya
Ia mengalami patah kaki kiri dan driawat intensif.
"Tidak, masih dirawat. Kondisinya kritis," sebut Indra. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)