Syamsuddin Haris: Isu Komunis Adalah Fenomena Dunia Maya
Menurutnya, ada mobilisasi dari kalangan elite untuk kepentingan kekuasaan eskalasi Pemilu 2019.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti dari LIPI Syamsuddin Haris menilai isu Komunis maupun Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan fenomena dunia maya yang sengaja diciptakan.
Syamsuddin Haris hadir pada acara "Saiful Mujani Research & Consulting Isu Kebangkitan PKI Sebuah Penilaian Publik Nasional" di kantor SMRC, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).
"Isu Komunis itu fenomena dunia Maya bukan dunia nyata. Bukan sesuatu yang nyata, tetapi sesuatu yang diciptakan dengan tujuan tertentu, bisa untuk ekonomi dan banyak lainnya," kata Syamsuddin.
Menurutnya, ada 3 indikator yang membuat isu tersebut sengaja diciptakan dan berkembang melalui media sosial.
"Wadahnya apa, kita tidak tahu kan, kalau memang itu nyata seharusnya kan ada. Kemudian tokohnya siapa yang pemimpin juga tidak jelas serta isu utama yang akan dibawa juga tidak jelas, kemiskinan, ketimpangan ekonomi, atau kesejahteraan. Makanya itu isu memang sengaja diciptakan. Sesuatu yang tidak nyata dan mengada-ada," kata Haris.
Baca: Survei SMRC: 86,8 Persen Warga Tidak Setuju PKI Bangkit
Menurutnya, ada mobilisasi dari kalangan elite untuk kepentingan kekuasaan eskalasi Pemilu 2019.
"Survey ini menunjukkan bahwa persepsi itu dimiliki pendukung partai tertentu, saya fikir itu sesuatu yg tidak terelakan. Ini menjadi suatu upaya penggalangan untuk satu kelompok menuju pemilu 2019 dan mencari peluang bagaimana di peta politik 2019," kata Syamsuddin.
Ia berharap dengan adanya hasil survei yang menunjukkan 86,6 persen warga tidak setuju adanya kebangkitan PKI dapat menenangkan publik secara luas.
"Survei ini menenangkan publik nasional dari gosip-gosip yang beredar dari dunia Maya," kata Syamsuddin.