Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemberhentian Terhadap Dirinya Dinilai Janggal Rektor UNJ Ajukan Gugatan Hukum

dia menuding ada pihak yang memang tidak suka dengan kepemimpinannya di UNJ karena sejumlah keberhasilan yang telah diraihnya.

zoom-in Pemberhentian Terhadap Dirinya Dinilai Janggal Rektor UNJ Ajukan Gugatan Hukum
Kompas.com
Rektor UNJ Prof Dr Djaali 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberhentian sementara Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Risetdikti) Muhammad Nasir menyusul dugaan sejumlah penyelewenangan program akademik, termasuk kasus plagiarisme di tingkat doktoral dinilai penuh dengan kejanggalan.

Penilaian itu disampaikan sendiri oleh Rektor Prof Dr Djaali sebagai pihak yang merasa dirugikan. 

Menurutnya, tudingan ada plagiarisme yang ditujukan pada lembaga yang dipimpinnya sama sekali tidak terbukti.

"Begitu ada dugaan plagiarisme di UNJ, kami langsung membentuk tim counter part. Tim ini bertugas memeriksa naskah asli disertasi yang dituding hasil plagiat. Hasilnya, tim ini sama sekali tidak menemukan ada plagiarisme,"ujarnya, Sabtu(30/9/2017).

Temuan tim tersebut berbeda dengam tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Menurutnya perbedaan temuan ada dan tidak adanya plagiarisme karena tim EKA memeriksa naskah disertasi dalam bentuk 'soft file' yang belum final melalui proses tim penguji disertasi.

"Tim UNJ memeriksa dugaan plagiarisme langsung dari naskah disertasi yang sudah diuji. Sedangkan tim EKA memeriksa draft naskah disertasi dalam bentuk 'soft file'," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Untuk diketahui tim Counterpart UNJ dibentuk oleh Rektor atas surat dari Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti.

Karena ada perbedaan penilaian tersebut kemudian dibentuk tim independen. 

Tim ini merupakan bentukan Kemenristekdikti.

"Hasil pemeriksaan tim independen belum ada, tapi saya sudah diberhentikan,"ujar Djaali.

Ditambahkannya, Doktor lulusan UNJ yang diduga melakukan plagiarisme juga tidak pernah dimintai keterangan.

"Pihak yang sangat terkait seperti Doktor yang diduga disertasinya hasil plagiat juga tidak pernah dimintai keterangan,"kata Profesor Djaali.

Tempuh Jalur Hukum

Atas pemberhentian yang janggal tersebut, pihaknya memilih menempuh jalur hukum agar masalah yang melilit institusinya menjadi terang benderang.

"Tanggal 28 September kemarin saya sudah daftarkan gugatan PTUN atas pemberhentian saya sebagai Rektor UNJ,"kata Profesor Djaali.

Dia menambahkan, selain menggugat melalui PTUN, pihaknya juga melaporkan pihak yang dinilai telah menyebar fitnah dan membunuh karakter dirinya.

"Selain institusi saya dituding melakukan plagiarisme, secara pribadi saya juga difitnah melakukan nepotisme di kampus karena anak saya juga mengajar di UNJ. Padahal, anak saya menjadi dosen di UNJ jauh sebelum saya menjabat menjadi Rektor", jelasnya.

Sebaliknya, dia menuding ada pihak yang memang tidak suka dengan kepemimpinannya di UNJ karena sejumlah keberhasilan yang telah diraihnya.

"Pada pimpinan UNJ periode 2014-2018 peringkat nasional UNJ naik dari urutan 60 pada tahun 2015, menjadi peringkat 26 pada tahun 2017. Penghasilan UNJ juga mengalami peningkatan dari 227 Milyar pada tahun 2014 menjadi 425 Milyar pada tahun 2016. Mungkin ada yang tidak senang dengan keberhasilan yang saya raih, kemudian menyebar fitnah keji", tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas