Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenang Kisah Ade Irma Nasution Saat Tragedi G30S/PKI

Foto Ade Irma bersama Lettu Pierre Andreas Tendean terbingkai rapi di atas potongan puisi, untuk mengenang tragedi terbunuhnya Ade Irma.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Mengenang Kisah Ade Irma Nasution Saat Tragedi G30S/PKI
KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty
Foto Ade Irma Suryani Nasution di Museum DR A.H. Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ade Irma Suryani Nasution adalah gadis berusia lima tahun yang menjadi salah satu korban tragedi penggerebekan rumah Alm Jenderal Abdul Haris Nasution di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng.

Beberapa peluru yang dilepaskan oleh pasukan Tjakrabirawa menembus punggung kecil Ade Irma yang menamengi ayahnya.

Ade Irma Suryani Nasution merupakan putri bungsu dari Jenderal besar AH Nasution.

Kisah ini bisa Anda telusuri di Museum AH Nasution yang berlokasi di bekas rumah sang Jenderal.

Di sini, Anda bisa melihat beberapa barang peninggalan Ade Irma.

Lukisan-lukisan Ade Irma menghiasi salah satu kamar di Museum AH Nasution.

Foto Ade Irma bersama Lettu Pierre Andreas Tendean terbingkai rapi di atas potongan puisi, untuk mengenang tragedi terbunuhnya Ade Irma.

Foto Ade Irma Suryani Nasution bersama Lettu Pierre Tendean di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)
Foto Ade Irma Suryani Nasution bersama Lettu Pierre Tendean di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017) (KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty)
Berita Rekomendasi

Selain barang-barang peninggalan, diorama kejadian juga melengkapi kronologi penyerangan yang terjadi di rumah AH Nasution.

Ade Irma Suryani
Puisi untuk mengenang Ade Irma Suryani Nasution di Museum DR. A.H Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Mulai dari diorama penyerangan AH Nasution di kamar tidurnya, penodongan senjata kepada Ibu Nas, penangkapan Lettu Pierre Tendean oleh pasukan Tjakrabirawa, hingga diorama AH Nasution yang mencoba kabur dari kejaran pasukan Tjakrabirawa dengan melompati tembok.

Lubang–lubang hasil tembakan peluru yang masih lengkap menghiasi kamar tidur AH Nasution tak pelak membuat bulu kuduk berdiri.

Baca: Kisah Pierre Tendean Ditodong Pasukan Tjakrabirawa dan Berakhir Maut di Lubang Buaya


Peristiwa yang terjadi pada malam 1 Oktober 1965 itu merenggut banyak nyawa.

Dari rumah tersebut, selain Ade Irma, nyawa Pierre Tendean pun tak tertolong. Pierre yang waktu itu diketahui sedang berisitirahat di ruang tamu kediaman AH Nasution menjadi target dari penggerebekan oleh pasukan Tjakrabirawa.

Pasukan Tjakrabirawa yang mengira Lettu Tendean sebagai AH Nasution langsung menculik Pierre, dan membawanya ke area Lubang Buaya bersama keenam perwira tinggi TNI lainnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas