Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Doli: DPP Golkar Sedang Terserang Penyakit 'Autis Stadium Tinggi'

Doli bahkan meragukan kesehatan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, yang menandatangani surat pemecatan tersebut.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Doli: DPP Golkar Sedang Terserang Penyakit 'Autis Stadium Tinggi'
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengkiritik keras pencopotan Yorrys Raweyai dari jabatan Koordinator bidang Polhukam.

Berdasarkan pengalaman yang juga dialaminya, pemecatan yang dilakukan pengurus DPP Partai Golkar tanpa ada mekanisme yang dijalankan.

"Persis seperti obrolan di warung kopi pinggir jalan. Kalaupun pemberhentian itu benar, maka saya dapat mengatakan bahwa sembilan jenis sakit parah yang diderita pribadi Setya Novanto sudah tertular kepada kepemimpinan DPP sekarang ini," kata Doli lewat pesan singkat yang diterima, Rabu (4/10/2017).

Menurutnya, saat ini DPP Golkar sedang terserang penyakit 'autis stadium tinggi'.

Doli bahkan meragukan kesehatan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, yang menandatangani surat pemecatan tersebut.

"Padahal semua orang di luar dirinya menganggap dan menilai apa yang dibuatnya aneh, kasihan, sakit, ada kelainan, dan menakutkan," katanya.

Lebih lanjut Doli juga mengkritik rapat pleno penonaktifan Novanto yang tidak jadi digelar.

Berita Rekomendasi

"Rapat pleno tidak jadi digelar tapi tiba-tiba ada pemberhentian pengurus. Itu pemberhentian dilakukan di mana? Di warung kopi?" Katanya.

Baca: Fadli Minta Jokowi Koreksi Kebijakannya, Bukan Mencari Kambing Hitam

Sementara itu, nama Letjen Purnawirawan Eko Wiratmoko yang disebut-sebut menjadi pengganti Yorrys, juga dipertanyakan.

"Saya cuma mau tanya saja, itu jenderal kapan masuk Golkarnya, kenapa tiba-tiba bisa langsung menduduki posisi puncak di partai ini? Mekanisme apa lagi yang dipergunakan sehingga bisa sesuka hati memasukkan orang yang tidak pernah dikenal sebagai kader Golkar," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas