Dubes RI Untuk Mesir: Hubungan Bersejarah Indonesia-Mesir, Kedekatan Soekarno dan Nasser
Duta Besar (dubes) RI untuk Republik Arab Mesir, Helmy Fauzy menegaskan hubungan Indonesia dan Mesir sangat bersejarah.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar (dubes) RI untuk Republik Arab Mesir, Helmy Fauzy menegaskan hubungan Indonesia dan Mesir sangat bersejarah.
Hingga saat ini, saat berbicara Mesir, selalu teringat dua hal.
Pertaman pengakuan kemerdekaan dan kedekatan founding fathers yakni Presiden Soekarno dan pemimpin Mesir kala itu, Gamal Abdul Nasser.
"Kita ini teman dalam suka dan duka," kata Duta Besar RI Kairo, Helmy Fauzy dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Kamis (5/10/2017).
Hal tersebut disampaikan Helmy dalam sambutan pembukaan seminar “Visi Masa Depan Hubungan Indonesia Mesir” yang diselenggarakan KBRI Kairo bekerja sama dengan Pusat Kajian Politik dan Media “El-Hewar", dalam rangka memperingati 70 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Mesir.
Baca: Pria Ini Diancam Cerai Istrinya Akibat Kebiasaan Tidur Anehnya Menendang dan Memukul
Dubes Helmy menyampaikan Indonesia harus bangkit dan terus meningkatkan hubungan di berbagai bidang, tidak hanya politik, tapi juga ekonomi dan investasi.
“Seminar ini adalah upaya KBRI Cairo untuk mendapatkan rekomendasi dan pandangan dari para pakar berbagai macam bidang untuk mengembangkan kerja sama kedua negara,” jelasnya.
Hadir pula seorang pembicara Mesir, Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Univeristas Al Azhar, Prof Dr Yusuf Amer, mewakili Grand Sheikh Al Azhar Prof Dr Ahmed Al-Tayeb.
Ia mengatakan bahwa Ahmad el-Tayeb ketika berbicara tentang bangsa Indonesia, memiliki kesan yang sangat positif.
Baca: Ketika Masker Dan Sarung Tangan Operasi Dipakai Dalam Sidang Kematian Kim Jong Nam
Menurut Ahmad el-Tayeb, umat Islam Indonesia sangat menghormati Al-Azhar sebagai pusat ilmu-ilmu ke-Islaman tertua di dunia.
Masyarakat Indonesia tahu bahwa Al-Azhar adalah lembaga Islam terbesar yang menyebarkan ajaran Islam moderat, toleran, damai dan menerima perbedaan.