Dinyinyiri Pengamat Sedang Berpolitik Praktis, Seperti Ini Sikap Politik Jenderal Nurmantyo
Panglima TNI menyebut konsep itu sejatinya sudah dirangkum oleh TNI, dan diucapkan oleh setiap prajurit, melalui sumpah prajurit.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Sebagian pengamat mengkritik Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, setelah ia menyatakan bahwa dirinya berpolitik, yakni politik negara, bukan politik praktis. Sikap Gatot Nurmantyo belakangan justru didukung Presiden Joko Widodo.
Seperti apa sebenarnya praktik politik negara yang jauh berbeda dengan politik praktis yang dipraktikan banyak kader partai saat ini?
Panglima TNI menyebut konsep itu sejatinya sudah dirangkum oleh TNI, dan diucapkan oleh setiap prajurit, melalui sumpah prajurit.
"Dirangkum oleh TNI dalam sumpah prajurit, Sapta Marga. Jadi di dalamnya itu pengabdian TNI itu yang utama, adalah kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar," ujarnya kepada wartawan, di acara perayaan HUT TNI ke 72, di dermaga Indah Kita, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).
Di dalamnya menurut Gatot Nurmantyo, juga terdapat perintah untuk mencintai dan melindungi segenap rakyat Indonesia, dan melakukan segala sesuatunya hanya untuk kepentingan rakyat. Selain itu, juga terdapat perintah untuk taat kepada atasan.
Baca: Popularitas Gatot Nurmantyo Bisa Geser Prabowo untuk Tarung dengan Jokowi di Pilpres 2019
Baca: Duh, Kamera Mahal Dhea Imut Seharga Honda Jazz Hilang, Perusahaan Ekspedisi Dilapor ke Polisi
"Taat kepada atasan, dalam hal ini atassan adalah Presiden Republik Indonesia, yang dipilih secara konstitusional, kesemuanya ini saya katakan, jangan ragukan lagi kesetiaan TNI," ujarnya.
Agar jajaran TNI memahami dan bisa melaksanakan konsep tersebut, maka dalam upacara HUT TNI ke 72, Panglima TNI mengundang para pemangku jabatan di tubuh TNI, mulai dari Panglima Komando Utama (Pangkotama), koamdan teritorial hingga para asisten.
"Sehingga melihat maksud saya, menyiapkan kader-kader saya agar mereka semuanya siap menerima tongkat estafet dan bagaimana menningkatkan kinerja TNI ke depan," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengakui soal politik negara itu, pada sebuah acara TNI, yang digelar pada Selasa lalu (3/10). Hal itu pun menuai banyak reaksi, mengingat Gatot Nurmantyo saat ini oleh sejumlah pihak, sudah digadang-gadang untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ternyata sikapnya itu didukung oleh Presiden RI. Joko Widodo. Dalam amanatnya di upacara HUT TNI ke 72, Joko Widodo meminta para prajurit TNI untuk tetap profesional, setia pada sumpah prajurit dan mempraktikan politik negara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.