Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontras: Ambisi Politik Panglima TNI Sudah Terlihat Setahun yang Lalu

Panglima TNI terus menerus mengeluarkan pernyataan serupa secara konstan sehingga terjadi akumulasi saat ini.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Sanusi
zoom-in Kontras: Ambisi Politik Panglima TNI Sudah Terlihat Setahun yang Lalu
TRIBUNNEWS.COM/Kolonel Inf Bedali Harefa
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan Pengarahan kepada 1000 orang peserta Wisata Nusantara Bersatu di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/10/2017). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Koordinator Bidang Strategi dan Mobilisasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS), Puri Kencana Putri mengatakan ambisi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk terjun ke kancah politik bukan kali ini saja ditunjukkan.

Menurutnya tanda-tanda itu sudah terlihat sejak setahun lalu, yaitu menjelang perayaan HUT TNI ke-71.

"Waktu itu ia mengeluarkan pernyataan agar ada pemulihan hak politik untuk tentara. Namun hal itu ditanggapi biasa saja," jelasnya kepada Tribunnews.com, Jumat (6/10/2017).

Namun karena hal tersebut ditanggapi biasa saja, Panglima TNI terus menerus mengeluarkan pernyataan serupa secara konstan sehingga terjadi akumulasi saat ini.

Baca: Projo: Menyeret TNI Berpolitik, Berbahaya bagi Keutuhan NKRI

Dan menurut Puri, saat ini adalah titik kulminasi dari ambisi Jenderal Gatot Nurmantyo sehingga membuat gejolak nasional.

"Kemudian Panglima TNI mengeluarkan pernyataan yang seharusnya merupakan rahasia negara yakni informasi soal pembelian senjata. Pernyataan-pernyataan seperti ini yang tidak pernah direspon secara baik oleh sipil," tuturnya.

BERITA TERKAIT

Kini menurut Puri, Panglima TNI berhasil menguasai panggung, terutama dengan retorika-retorikanya sehingga banyak yang mendukungnya maju ke panggung politik.

"Retorika TNI bersama rakyat lalu mereka juga menunjukkan dominasi dengan membubarkan sebuah diskusi seputar peristiwa 1965 dengan dalih menjaga kedaulatan. Kini retorika menjaga kedaulatan itu dipegang dan dikuasai dalam sudut pandang TNI," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas