Wali Kota Tegal dan 'Tangan Kanannya' Jalani Pemeriksaan Silang
Dalam pemeriksaan kali ini, Siti Mashita akan diperiksa sebagai saksi untuk Amir Mirza. Sebaliknya Amir diperiksa sebagai saksi untuk Siti Mashita.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Tegal, Siti Mashita Soeparno (SMS) dan tangan kanannya, Amir Mirza Hutagalung (AMZ) menjalani pemeriksaan silang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (11/10/2017).
Dalam pemeriksaan kali ini, Siti Mashita akan diperiksa sebagai saksi untuk Amir Mirza. Sebaliknya Amir Mirza akan diperiksa sebagai saksi untuk Siti Mashita.
Baca: KPK Periksa Kepala Bakamla Laksamana Madya Arie Soedewo
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan selain memeriksa kedua tersangka itu, penyidik juga mengagendakan pemeriksaan pada satu saksi.
"Saksi Bajari, Kepala DPMPTSP diagendakan dimintai keterangan untuk tersangka SMS," tambah Febri.
Diketahui KPK resmi menetapkan Wali Kota Tegal, Siti Mashita Soeparno dan mantan Politikus Partai NasDem, Amir Mirza Hutagalung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Tegal, Jawa Tengah.
Keduanya terjerat dalam tiga kasus dugaan korupsi. Adapun tiga kasus korupsi tersebut yakni terkait dugaan setoran bulanan dari Kepala Dinas (Kadis) dan rekanan proyek di lingkungan Pemkot Tegal.
Kemudian, terkait kasus dugaan korupsi penerimaan fee dari proyek-proyek di lingkungan Pemkot Tegal, serta kasus dugaan korupsi pengelolaan dana jasa pelayanan kesehatan di RSUD Kardinah Tegal.
Dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan dana jasa pelayanan kesehatan di RSUD Kardinah, Tegal, KPK turut menetapkan satu tersangka lainnya yakni, Wakil Direktur RSUD Kardinah, Cahyo Supriyadi.
Diduga, Siti Masitha dan Amir Mirza menerima total uang korupsi sebesar Rp5,1 Miliar dari tiga kasus korupsi tersebut dengan jangka waktu delapan bulan sejak Januari-Agustus 2017.
Uang tersebut diduga digunakan untuk pembiayaan pemenangan pasangan Siti Masitha- Amir Mirza, maju Pilkada 2018 mendatang.
Dalam kasus ini setidaknya sudah lebih dari 30 saksi yang diperiksa oleh penyidik KPK, baik di daerah maupun di gedung KPK di Jakarta.
Beberapa saksi yang pernah diperiksa diantaranyaDr Suhardjo, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Iwan staf Dinas PU PR, dan Sugiyanto, Kepala Dinas PU.