Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Guru SMP Benturkan Kepala Siswanya ke Dinding, Ternyata Si Murid Lakukan Perbuatan Tak Pantas

MN salah atau guru di SMPN daerah Pangkalpinang diduga telah memukul muridnya, Rama Heryanto Putra (14).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Oknum Guru SMP Benturkan Kepala Siswanya ke Dinding, Ternyata Si Murid Lakukan Perbuatan Tak Pantas
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Seorang guru SMP di Pangkalpinang memukul siswanya sendiri karena suatu alasan.

MN salah atau guru di SMPN daerah Pangkalpinang diduga telah memukul muridnya, Rama Heryanto Putra (14).

Dilansir dari Bangka pos, MN berprofesi sebagai seorang guru matematika SMP.

Diketahui jika MN jengkel karena sering diejek oleh korban dengan memanggil namanya tanpa tambahan 'pak'.

Agus, salah satu teman korban menceritakan bagaimana kronologi kejadiannya.

Bahwa saat pelajaran olahraga Rama lewat depan kelas yang sedang dimasuki oleh MN dan memanggil nama MN.

Langsung saja MN mencari murid yang memanggilnya secara tidak sopan dan memukulnya.

Berita Rekomendasi

"Pas jam belajar kami pas tuh belajar olahraga, Rama ni lewat di depan kelas pas pak guru tu dia manggil nama pak guru tuh, "Main",

"Sudah tu guru itu, mencari siapa murid yang manggil namanya. Lalu Rama mengaku dia yang memanggil, pas itulah langsung ditampar dan dipukul serta di lantek (dibenturkan) kepala ke dinding," ucap Agus pada Rabu (11/10/2017).

Baca: Polisi: Penganiaya Petugas Parkir Ternyata Bukan Anggota TNI tapi Oknum Dokter

Teman Rama yang melihat kejadian tersebut segera meminta MN untuk mengentikan aksi kekerasannya tersebut.

Menurut penuturan Akbari, korban dipukuli di belakang kelas 8B.

"Iya saya lihat juga, mukulnya di belakang kelas 8B. Saya bilang sudah pak, masih kecil. Jangan tampar lagi, sudah itu, siswa itu dibawa langsung ke kantor," ucapnya.

Mendengar anaknya mendapat perlakukan kekerasan dari guru, Nia, Ibu korban tidak terima.

Dia mengatakan jika gara-gara kejadin tersebut anaknya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Nia juga menambahkan jika tidak seharusnya ada perlakuan kekerasan dari pihak guru.

" Saya juga sempat bawa anak saya ke pukesmas Air Itam dan mendapat oksigen,"

"Karena khawatir anak saya mengaku pusing kami membawanya ke RSUD Depati Hamzah, saya belum tahu apa masalah pastinya. Cuma, kalau misalnya karena anak saya nakal, saya sebagai ibunya meminta maaf,"

"Tapi, tidak semestinya anak saya dianiaya seperti ini. Sebagai orang tua, saya tidak terima,” ucapnya.

Ditemui di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota pangkalpinan, Edison Taher membenarkan jika ada peristiwa tersebut.

Dia menjelaskan jika MN saskit hati karena sudah dua hari berturut-turut diejek oleh muridnya.

Karena tak bisa menahan emosi, akhirnya MN meluapkannya dengan cara seperti itu.

"Berdasarkan keterangan kepala sekolah, guru itu sudah dua hari di ejek oleh muridnya dengan memangil namanya langsung,"

"Pas hari kedua baru ketahuan, dan sepertinya emosinya tidak terkontrol sehingga terjadilah pemukulan itu," ujar Edison.

Edison juga menambahkan jika Rama sebelumnya memang sudah takit karena adanya bisul di pantatnya yang membuat dirinya sakit.

Pihak sekolahpun juga sempat membawa Rama ke puskesmas dan sudah tidak terjadi apa-apa.

Namun, orang tuanya membawa Rama ke rumah sakit karena sakit kepala yang Rama keluhkan.

Edison tidak tahu apakah sakit kepala yang diderita Rama merupakan efek pemukulan MN atau bukan.

Sebelum kejadian ini terjadi, Edison telah memberitahukan jangan sampai ada kekerasan.

Jika memang emosi, guru bisa meninggalkan kelas dan meminta guru lain untuk menggantikannya.

Edison berharap agar masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Harapan kami sih hal ini, bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena murid juga mau belajar sekolah dan sebagainya,"

"Kita lihat sajalah yang penting saat ini, kondisi anak itu, bagaimana dulu apakah sehat dan sebagainya," ucap Edison. (TribunWow.com/Bima Sandria)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas