Anies Singgung Pribumi, Namun Faktanya Semua Orang Indonesia Imigran, Tidak Ada yang Pribumi
Peneliti Eijkman Institute Profesor Herawati mengatakan, perbedaan fisik diakibatkan oleh adanya pencampuran genetik yang terjadi di tubuh manusia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak kemarin, ramai perdebatann soal istilah 'pribumi'.
Ini setelah Gubernur DKI Jakarta yang baru saja dilantik yakni Anies Baswedan menyinggung istilah pribumi.
Nah seperti apa sebenarnya pribumi di Indonesia?
Di Indonesia, ada beragam jenis manusia, mulai dari Jawa yang keling, Sunda yang putih, Tionghoa yang sipit, sampai Papua yang hitam.
Lalu, siapa sebenarnya pribumi?
Peneliti Eijkman Institute Profesor Herawati mengatakan, perbedaan fisik diakibatkan oleh adanya pencampuran genetik yang terjadi di tubuh manusia.
Baca: Pesan Ryaas Rasyid ke Anies Baswedan, Jangan Ulangi Kesalahan Ahok Seperti Bersikap Kasar
Peristiwa ini berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu dari sejumlah gelombang migrasi.
Gelombang migrasi pertama terjadi sekitar 60.000 tahun lalu. Bermula dari Afrika, manusia menyebar ke berbagai daerah.
Saat itu, kepulauan yang kita lihat di peta Indonesia belum terbentuk.
Kalimantan, Jawa, dan Sumatera masih menjadi satu dataran luas yang disebut Sundaland dengan luas sekitar 1.800.000 Km.
Kemudian, Wallacea menjadi daerah sendiri yang kini bisa dikenali dengan wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Sementara itu, Papua masih satu daratan dengan Australia.
Gelombang migrasi kedua terjadi sekitar 30.000 tahun yang lalu dengan datangnya orang-orang Austro-asiatik.
Di antara lain mereka berasal dari Vietnam dan Yunan.