Anak Muda Zaman Now Disinggung Soal WA Marah, Diambil Tambang Emas Tidak Marah
Zulkifli sangat menyayangkan jiwa kebangsaan dan nasionalisme anak muda zaman sekarang yang mulai apatis dan acuh tak acuh.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Terkait dengan situasi kebangsaan dan nasionalisme di Indonesia seperti sekarang ini yang jauh dari harapan dan mulai terkikis, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan sempat menyinggung anak-anak muda di Indonesia.
Zulkifli sangat menyayangkan jiwa kebangsaan dan nasionalisme anak muda zaman sekarang yang mulai apatis dan acuh tak acuh.
"Anak muda sekarang tidak memahami soal kebangsaan dan nasionalisme karena kalau ditanya mereka jawab tugas saya belajar lalu menjadi pintar lalu cari uang kalau dapat uang terserah kami mau ngapain. Soal kebangsaan dan nasionalisme bukan urusan kami urusan pemerintah,"kata Zulkifli saat berpidato di acara Seminar Sosialisasi Empat Pilar dan Resolusi Jihad di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (21/10/2017).
Zulkifli juga sempat memaparkan hasil penelitian dan riset UI yang menyebut bahwa anak muda saat ini hanya memiliki dua sikap peduli.
"Generasi muda zaman now kalau yang masih muda pasti mengerti atau generasi milenial, dia pedulinya hanya dua. Dia akan marah kalau disinggung soal kelompoknya, disinggung soal grup WA lalu dia marah kalau disinggung soal agamanya,"ujar Zulkifli.
Tapi lanjut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini dirinya heran kepada anak muda saat sumber daya alamnya diambil oleh orang asing, mereka tidak marah.
"Kalau SDA diambil mereka enggak marah emas tambang diambil enggak marah,"kata Zulkifli.
Karena itulah lanjut Zulkifli hal-hal tersebut harus dibahas agar bangsa ini menjadi lebih baik, apalagi katanya sekarang ini banyak muncul salah paham atau paham yang salah.
"Orang melaksanakan ajaran agama dianggap jauh dari kebangsaan, orang yang menjalankan perintah agama dianggap tidak Pancasilais, orang yang memekikkan Allahu Akbar dianggap radikal. Ini yang harus diluruskan karena sebenarnya orang yang menjalankan agama sungguh-sungguh sejalan dengan kebangsaan, sejalan dengan Pancasila,"kata Zulkifli.