KPK Sebut Terjadi Transaksi Suap di Nganjuk dan Jakarta
Febri menyebut, ada sejumlah uang dalam pecahan rupiah yang turut diamankan dalam OTT Taufiqurrahman.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan dugaan terjadi transaksi suap di dua lokasi berbeda dalam operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.
"Diduga transaksi terjadi di daerah (Nganjuk) dan juga berlanjut di Jakarta, makanya dilakukan penangkapan di dua lokasi ini," ungkap Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/10/2017).
Febri menyebut, ada sejumlah uang dalam pecahan rupiah yang turut diamankan dalam OTT Taufiqurrahman.
Baca: Malaysia Punya Informasi Kuat Tangkap 4 Tersangka Pembunuhan Kim Jong Nam
Namun, dia belum mengetahui secara pasti berapa total uang yang disita tim KPK tersebut.
"Diamankan uang dalam bentuk mata uang rupiah, jumlahnya berapa masih dihitung, tentu terkait dengan kewenangan yang bersangkutan sebagai kepala daerah," tuturnya.
Diketahui dalam operasi tangkap tangan kali ini di Nganjuk dan Jakarta, KPK mengamankan 15 orang termasuk Taufiqurrahman.
Sayangnya Febri masih belum mau merinci nama-nama yang turut ditangkap bersama Taufiqurrahman siang hari tadi.
Baca: Ini Sepak Terjang Bupati Nganjuk: Tersangka KPK, Menang Praperadilan, Terjaring OTT
Termasuk apakah istri dari Taufiqurrahman turut diamankan.
Menurut Febri, sejumlah orang yang ditangkap di dua daerah ini sedang menjalani pemeriksaan intensif, mereka terdiri dari unsur kepala daerah, pejabat terkait dan pihak swasta.
"Tentu kami akan menggunakan semaksimal mungkin waktu sekitar 24 jam, setelah proses OTT ini dilakukan sekitar siang hari tadi," tambahnya.