Kapolda Papua Ungkap Alasan Meningkatnya Serangan Kelompok Bersenjata terhadap Aset Freeport
Menurut Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar hal ini adalah peningkatan dari intensitas gerakan dari kelompok bersenjata.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan yang diarahkan kepada aset milik PT Freeport kembali terjadi. Kelompok bersenjata melakukan serangan kendaraan Rumah Sakit No lambung 01.4414 R Armored Tembagapura, Papua pada pukul 14.45 WIT, Selasa (24/10/2017).
Baca: Menlu AS Desak Panglima Myanmar Akhiri Konflik di Rakhine
Menurut Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar hal ini adalah peningkatan dari intensitas gerakan dari kelompok bersenjata. Kelompok ini menurut Boy, tidak hanya menyerang Freeport, namun juga masyarakat dan pihak kepolisian.
"Ada dugaan motif ekonomi karena selama ini masih menikmati dari pendulang-pendulang ilegal," ujar Boy.
Boy mengungkapkan bahwa anggota kelompok ini berjumlah sekitar 15 hingga 20 orang.
"Yang kami sayangkan mreka menembak ambulans. Di dalam ambulans ada Ibu-ibu yang baru melahirkan memang terkena serpihan kaca," ungkap Boy.
Boy mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku. Polisi tidak akan melakukan pendekatan persuasif terhadap pelaku. "Tidak, murni penegakan hukum," tegas Boy.
Boy mengungkapan bahwa penyerangan ini tidak terkait dengan rencana pemerintah membeli saham PT Freeport. Gerakan kelompok, ungkapnya, dilakukan rutin tiap tahun.
"Ya mereka turun gunung, ya memang ini musim-musiman. Tahun lalu juga ada," tambah Boy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.