Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini 7 Sumber Mata Air untuk Siraman Kahiyang Ayu

Posesi siraman putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu akan menggunakan air dari tujuh sumber mata air.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Ini 7 Sumber Mata Air untuk Siraman Kahiyang Ayu
KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi
Pemandu acara Siraman dan Midodareni pernikahan putri presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Boby Nasution, Widarsih Suranto menjelaskan prosesi siraman di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu ( 1/11/2017) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Posesi siraman putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kahiyang Ayu akan menggunakan air dari tujuh sumber mata air.

Siraman akan berlangsung di rumah pribadi Jokowi di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Tujuh sumber air itu berasal dari Keraton Surakarta, Masjid Agung Solo, Masjid Mangkunegaran, Masjid Laweyan, rumah pribadi di Sumber-Solo, Istana Negara dan Istana Bogor.

"Nanti sebelum siraman, beliau (Presiden Jokowi) akan mencampur air yang berasal dari tujuh mata air. Tujuh mata air pilih karena memiliki makna yang baik," ujar pemandu acara siraman dan midodareni pernikahan Kahiyang Ayu dan Boby Nasution, Widarsih Suranto kepada wartawan di Gedung Graha Saba Buana Solo, Rabu ( 1/11/2017) siang.

Baca: Tangis Menko Luhut Saat Berdoa di Taman Doa Bukit Fatima

Menurut Widarsih, acara siraman digelar kediaman pribadi Jokowi di Solo, Selasa (7/11/217) sekitar pukul 09.00 WIB.

Acara siraman pakemnya diambil dari Keraton Surakarta Hadiningrat.

BERITA TERKAIT

Untuk siraman nanti sesepuh putri yang akan menyirami air tujuh mata air kepada Kahiyang.

"Untuk orang yang menyirami calon pengantin dicari pinisepuh putri (wanita yang dituakan) yang bisa menjadi tauladan dalam melayani suami, keluarga dan masyarakat. Jumlahnya tujuh atau sembilan," kata Widarsih.

Jumlah tujuh memiliki makna mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.

Bila sembilan mengingatkan pada tubuh manusia terdapat lubang dengan jumlah sembilan agar dijaga baik sehingga bisa melanggengkan rumah tangga hingga akhir hayat.

Widarsih mengatakan, ritual siraman menjadi tradisi calon pengantin orang jawa untuk meminta restu dan doa kepada orang tua kandung, saudara dan sesepuh.

Selain itu siraman bermakna membersihkan jiwa calon mempelai putri dan pria ditempat yang berbeda.

"Setelah siraman diharapkan kedua mempelai dapat menapaki hidup baru dengan hati yang bersih dan bening. Dengan demikian mempelai dapat membangun keluarga yang sakinah, mawadah warrahmah," kata Widarsih.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas