Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Endus Motif Pilkada Dalam Aksi Penembakan di Papua

Untuk mengamankan Pilkada serentak di Papua yang akan digelar tahun depan, Polisi menyiapkan 7000 personil

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Endus Motif Pilkada Dalam Aksi Penembakan di Papua
Nurmulia Rekso Purnomo/Tribunnews.com
Kapolda Papua, Irjen Pol, Boy Rafli Amar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Motif Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan berbagai aksi penembakan di Papua, menurut Kapolda Papua, Irjen Pol, Boy Rafli Amar, diduga bukan hanya untuk mengacaukan keamanan untuk mengusung gagasan Papua Merdeka.

Polisi mengendus ada kepentingan Pilkada pada aksi tersebut.

"Kita melihat ada motif lain. Kalau pilkada memang tidak bisa digeneralisir, tapi ada indikasi dari penelusuran kita, kelompok-kelompok ini juga dapat dimanfaatkan oleh para paslon untuk meraih dukungan," ujarnya kepada wartawan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).

Boy Rafli Amar tidak menjelaskan bagaimana seorang calon kandidat di pagelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar di Papua Juli 2018 mendapatkan keuntungan dari aksi-aksi tersebut, namun ia memastikan Polisi akan berupaya agar pesta demokrasi itu bisa berlangsung dengan aman dan lancar.

Untuk mengamankan Pilkada serentak di Papua yang akan digelar tahun depan, Polisi menyiapkan 7000 personil, atau sekitar dua per tiga kekuatan Polri di provinsi Papua.

Baca: Tangkap WNI Simpatisan ISIS, Pasukan Filipina Temukan Pistol, Granat, dan Perhiasan

Selain itu ada tujuh kompi Brimob Polri dari luar Papua yang disiagakan, dan siap diluncurkan sewaktu-waktu dibutuhkan.

BERITA TERKAIT

"Kami sudah meminta bantuan dan TNI juga telah menyiapkan pasukan yang dibutuhkan, dan nanti bekerja sama dengan kepolisian. Jadi bekerja bekerja sama dalam artian mengantisipasi agar tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata ini tidak semakin meluas," ujarnya.

Objek-objek yang diamankan antara lain adalah tempat-tempat yang strategis dalam pelaksanaan pilkada serentak. Mulai dari kantor pemerintahan, kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Badan Pengawas Pemilu sempat.

Tempat tersebut menurut Boy Rafli Amar berpotensi diserbu massa, jika terjadi sengketa pemilihan.

Sementara terhadap KKB yang belakangan ini selalu melakukan penyerangan terhadap aparat, Polisi juga terus melakukan pengejaran terhadap mereka.

Boy Rafli Amar mengatakan KKB yang bertanggungjawab terhadap penyarangan belakangan ini adalah kelompok pimpian Sabinus waker, dan kelompok yang tadinya dipimpin oleh Kelly Kwalik.

Kapolda Papua menyebut pihaknya mengkedepankan pendekatan-pendekatan persuasif. Hal itu dilakukan dengan cara meminta tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, berdialog dengan pimpinan kelompok-kelompok itu, untuk menyudahi aksi mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas