Pemuda Muhammadiyah Siap Sampaikan Data dan Fakta Kasus Novel Kepada Jokowi
Data dan fakta temuan-temuan tersebut menurut Dahnil Simanjuntak, akan diberikan kepada Presiden Jokowi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan kelompok Masyarakat Sipil, termasuk para mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap menyampaikan data dan fakta temuan-temuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Demikian Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi rencana Presiden Jokowi akan kembali memanggil Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menanyakan progres penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
"Pemuda Muhammadiyah dan Masyarakat Sipil siap memberikan fakta dan data kepada Presiden sebagai argumentasi pentingnya tim gabungan pencari fakta (TGPF)," kata Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Jumat (3/10/2017).
Data dan fakta temuan-temuan tersebut menurut Dahnil Simanjuntak, akan diberikan kepada Presiden Jokowi untuk mendapat gambaran rinci apa sesungguhnya dibalik kasus ini.
"Sehingga Pak Presiden Joko Widodo tidak memperoleh informasi hanya dari satu pihak Yakni Kapolri," ujar Dahnil Simanjuntak.
Baca: Akbar Tandjung dan Perwakilan KAHMI Temui Jokowi di Istana
Jangan lupa, imbuhnya, masyarakat Sipil juga telah bekerja mengumpulkan banyak fakta dan data terkait kasus ini.
"Jadi, masyarakat sipil berharap Presiden Jokowi mau membuka diri menerima masukkan dan keterangan fakta dan data dari masyarakat Sipil," tegasnya.
Ia juga yakin Presiden Jokowi menangkap sesuatu yang ganti begitu lamanya penanganan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Karena itu dia berharap Presiden Jokowi mau membuka diri menerima Masukkan dan keterangan fakta dan data dari masyarakat Sipil.
Presiden Joko Widodo akan kembali memanggil Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menanyakan progres penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Sebab, sudah lebih dari 200 hari sejak Novel disiram air keras, namun pelakunya hingga saat ini belum juga terungkap.
"Oh. Nanti-nanti lah. Kapolri saya undang, saya panggil," kata Jokowi usai meresmikan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu di Jatibening, Jakarta Timur, Jumat (3/11/2017).
Hal ini disampaikan Jokowi saat ditanya wartawan mengenai desakan sejumlah pihak untuk membentuk tim pencari fakta kasus penyerangan terhadap Novel.