Peneliti LIPI: Ada Keinginan Wujudkan Transparansi dalam Uji Kelayakan Caleg PSI
"Uji kelayakan kader partai menyongsong Pemilu 2019 penting," kata Siti Zuhro ketika dikonfirmasi, Selasa (7/11/2017).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Politik dari LIPI Siti Zuhro menilai uji kelayakan terhadap bakal calon anggota legislatif (Caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) penting dilakukan untuk bertarung di Pemilu 2019.
"Uji kelayakan kader partai menyongsong Pemilu 2019 penting," kata Siti Zuhro ketika dikonfirmasi, Selasa (7/11/2017).
Namun demikian, dia mengatakan uji kelayakan tidak akan substantif kalau proses kaderisasi tidak dilakukan serius.
"Pola rekrutmen kader, pembekalan materimateri untuk kader dan promosi kader perlu ada perbaikan-perbaikan konkrit," ujar Siti Zuhro.
Baca: Mahfud MD, Arifin Mochtar hingga Mari Elka Uji Kelayakan Para Caleg PSI
Menurut Siti Zuhro, upaya PSI itu baik karena menimbulkan semangat serta keinginan untuk membuat transparansi dalam seleksi caleg.
"Tapi di tataran empirik pola nepotisme, kolutisme dan kekerabatan jangan berjalan terus," kata dia.
Menurut dia kalau seleksi model fit and proper test ini benarbenar dilakukan, maka parpol akan menjadi ranah demokrasi yang mampu mencetak kader-kader calon pemimpin.
"Secara esensial yang diperlukan parpol adalah tugas kaderisasi dan promosi kader secara transparan dan akuntabel," ujarnya.
Dijelaskan bahwa parpol harus mampu menjawab tuntutan rakyat untuk melakukan pembangunan parpol secara signifikan dan fungsi edukasi dan agregasi kepentingan secara memadai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.