Aiman Kompas TV: Menelusuri Jejak Panglima ISIS Filipina di Bekasi
Sejak Mei lalu, Kota Marawi yang terletak di Filipina bagian selatan ini dikuasai oleh ISIS di bawah pimpinan Isnilon Hapilon dan Omarkhayam Maute.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Mei lalu, Kota Marawi yang terletak di Filipina bagian selatan ini dikuasai oleh ISIS di bawah pimpinan Isnilon Hapilon dan Omarkhayam Maute.
Namun mereka tewas dalam gempuran militer Filipina pada 16 Oktober 2017.
Peristiwa itu menjadi momen kemenangan bagi pemerintah Filipina di Kota Marawi.
Belakangan diketahui sang panglima ISIS, Omarkhayam Maute memiliki istri seorang WNI bernama Minhati Madrais.
Minhati dan enam anaknya diamankan oleh pemerintah Filipina pada 5 November lalu di Kota Iligan, Filipina Selatan.
Ia termasuk dalam daftar pencarian orang di kepolisian Filipina dengan inisial "baby".
Baca: Donald Trump Duduk Berdampingan dengan Iriana Jokowi saat Gala Dinner KTT APEC
Jejak Omarkhayam dan Minhati tersisa di Babelan, Bekasi.
Mulai tahun 2010, mereka tinggal di area Pondok Pesantren Darul Amal.
Mereka menjadi pengajar tambahan di lingkungan sekolah Darul Amal.
Hampir dua tahun tinggal di sana, mereka pun berangkat ke Filipina hingga lepas kontak dengan keluarganya.
Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, menelusuri jejak Omarkhayam Maute, Panglima Perang Tertinggi ISIS di Filipina Selatan.
Kepingan informasi penting pun didapat dari para pengajar yang pernah mengenalnya.
Baca: Cerita Soegeng Boedhiarta Pejuang Warga Keturunan Memata-matai Gerak-gerik Belanda
Bahkan Aiman mewawancarai pihak keluarga yang sebelumnya enggan menemui media.
Lantas apa pandangan pengamat terorisme, Ridlwan Habib, mengenai kejadian ISIS di Filipina terhadap Indonesia?
Simak liputan Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, dalam episode Panglima ISIS dari Bekasi, Senin (13/11/2017) yang tayang pukul 20.00 WIB di KompasTV. (Metalia/KompasTV)