Insiden Mapolres Dharmasraya Dibakar, NU Minta Pemerintah Serius Soal Gerakan Anti Terorisme
Menurutnya, aksi pembakaran markas kepolisian itu, merupakan cerminan bahwa Indonesia sudah dalam keadaan darurat terorisme.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, dibakar oleh dua pemuda yang diduga menjadi Jaringan Ansharut Daulah (JAD).
Menanggapi hal tersebut, intelektual muda NU, Ubaidillah Amin Moch meminta pemerintah lebih serius melakukan gerakan kontra terorisme.
Baca: Politikus PDIP: Vonis Pemanipulasi dan Rekayasa Ujaran Kebencian Ringan-ringan Saja
Menurutnya, aksi pembakaran markas kepolisian itu, merupakan cerminan bahwa Indonesia sudah dalam keadaan darurat terorisme.
Gus Ubaidillah sapaan akrabnya melihat tantangan terorisme di Indonesia semakin berbahaya.
Hal ini melihat pelaku secara terang-terangan menyerang markas aparat keamanan dengan senjata panah api yang meludeskan markas kepolisian.
Untuk itu katanya, pemerintah perlu menyadari kondisi darurat teroris ini. Polri dengan Densus 88, perlu bersinergi dengan lembaga negara lainnya seperti TNI, Kementerian Ristek Dikti, BNPT, Kemenag serta lembaga lainnya.
"Ini sudah darurat, enggak bisa diatasi hanya dengan menggunakan badan densus Polri, perlu seluruh komponen negara menyikapi ini semua," kata Ubaidillah lewat pesan singkat kepada wartawan, Rabu (15/11/2017).
Lebih lanjut, Ubaidillah menilai, dugaan keterlibatan seorang pelaku yang merupakan anak seorang perwira polisi, harus dijawab secara serius.
"Anak perwira polisi melakukan serangan ke Mapolres, di Tangerang juga pernah terjadi seorang adik anggota kepolisian juga melakukan serangan ke aparat. Dengan menyebut atas nama Allah. Ini menjadi tantangan yang sangat serius," kata Ubaidillah.
Ubaidillah memberikan saran kepada pemerintah supaya gerakan kontra terorisme harus lebih giat digelorakan.
Salah satunya dengan melibatkan organisasi masyarakat Islam yang jelas-jelas menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya NU dan Muhammadiyah peru dilibatkan secara aktif.
"Ormas seperti NU dan Muhammadiyah harus dilibatkan, diajak duduk bareng menyikapi ancaman teroriseme," katanya.
Untuk diketahui, Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) ludes dilalap api lantaran dibakar oleh dua orang, yakni Eka Fitria Akbar (24) dan Enggria Sudarmadi (25).
Dua orang itu diduga merupakan bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Salah satu pelaku diduga meruakan anak seorang perwira polisi.