TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan keheranannya kenapa Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri sempat dituduh merencanakan makar kepada pemerintahan yang sedang berjalan.

 Hal itu disampaikannya saat memenuhi undangan Rachmawati untuk menjadi pembicara di prosesi wisuda Universitas Bung Karno (UBK) di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).

 Awalnya Prabowo setuju dengan sambutan Rachmawati yang menyebut lulusan UBK harus mewujudkan cita-cita pendiri banga yaitu mewujudkan Trisakti.

 “Benar tadi dikatakan Ibu Rachmawati untuk memperjuangkan Trisakti, salah satunya adalah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi. Dan itu ada di Pasal 33 UUD 1946 yang pada ayat 1 nya menyebut perekonomian disusuan sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.”

Baca: Dianggap Gaduh Soal Setya Novanto, Ini Kata JK

 “Tidak ada berdasarkan kartel, berdasarkan konglomerasi seperti sekarang ini. Kalau Ibu Rachmawati mau perjuangkan itu kenapa malah dituduh makar,” tegasnya.

 Prabowo menyebut filosofi Trisakti dan Pancasila hanya dijadikan slogan dan mantra oleh elit politik Indonesia.

 “Kadang kita harus tegas mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Kalau katanya negara kita kaya kenapa sampai sekarang utang terus,” katanya.

 Selain Prabowo Subianto, wisuda XV UBK itu juga dihadiri Amien Rais dan Jenderal (Purn) TNI Djoko Santoso.