Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Subianto: Indonesia Tak Memiliki Kekayaan Nasional

Awalnya Prabowo mengingatkan kembali konsep Trisakti yang pernah diutarakan Presiden Soekarno.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Prabowo Subianto: Indonesia Tak Memiliki Kekayaan Nasional
Repro/KompasTV
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai mengikuti upacara HUT Ke-72 Kemerdekaan Indonesia di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2017) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik pemerintahan saat ini yang menyebabkan Indonesia tak memiliki kekayaan nasional.

 Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara ilmiah di depan 1.086 mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) yang menjalani prosesi wisuda di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017).

 Awalnya Prabowo mengingatkan kembali konsep Trisakti yang pernah diutarakan Presiden Soekarno.

 “Benar tadi kata Ibu Rachmawati Soekarnoputri sebagai bangsa besar Indonesia harus mengingatkan kembali konsep Trisakti yaiti memiliki kedaulatan di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian yang berbudaya.”

 “Tapi kenyataannya saya harus katakan apa yang membuat Prabowo tak disukai yaitu Indonesia tak memiliki kekayaan nasional,” ungkap Prabowo.

Baca: Diburu KPK, Setya Novanto Ajukan Praperadilan di PN Jaksel

 Lebih tegas Prabowo menyayangkan kesukaan pemerintahan Indonesia sekarang yang dinilai suka menambah hutang.

Berita Rekomendasi

 “Padahal Indonesia adalah penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, penghasil kopi terbaik kedua di dunia setelah Brazil, penghasil kakao kedua terbaik di dunia, karet, timah, nikel, uranium, dan lain-lain. Tetapi kenapa pemerintah sekarang justru lebih suka hutang,” kata Prabowo.

 Lebih lanjut Prabowo memaparkan isi dari buku yang ditulisnya berjudul ‘Paradoks Indonesia’.

 “Pada tahun 1997 Indonesia surplus devisa Rp 25 miliar USD, kalau dihitung sampai 2011 harusnya 375 miliar USD, tapi saya lihat hanya ada 88,6 miliar USD. Berarti ada kebocoran 286,4 miliar USD atau 76 persen, tambang kita juga mengalami kebocoran 75 persen, minyak bocor 75 persen, fasilitas publik 70 persen, dan perbankan lebih dari 50 persen.”

 “Lalu di mana kekayaan kita, lihat gedung-gedung di Jakarta, coba tunjukkan mana yang milik Indonesia. Indonesia hampir tak memiliki sektor usaha di negerinya sendiri,” ujarnya.

 Oleh karena itu ia meminta para wisudawan tak kaget bila kesulitan mencari kerja.

 “Dari fakta itu tak heran bila warga negara kita susah mencari pekerjaan, Indonesia tak punya pabrik, tak bisa produksi motor atau televisi sekalipun. Kita negara terkaya nomor enam tapi tak bisa memproduksi apa-apa,” ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas