Kuasa Hukum Setya Novanto Tidak Perduli Karir Anaknya Hancur
Di balik sederet kehebatan Fredrich, ada catatan kelam dalam kehidupannya dengan seorang wanita cantik. Wanita itu tak lain adalah putri kandungnya s
Penulis: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak Ketua DPR Setya Novanto dikabarkan mengalami kecelakaan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh KPK, nama Fredrich Yunadi menjadi lebih sering didengar publik.
Fredrich merupakan kuasa hukum Novanto, yang juga mendampingi para penyidik KPK saat berniat menjemput paksa kliennya itu, Rabu (15/11/2017).
Namun, ternyata Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar itu tidak sedang di rumah dan baru diketahui keberadaannya setelah ajudan yang menemaninya dihubungi Fredrich.
Baca: Berat Badannya Turun Drastis Setelah Menyusui, Olla Ramlan Gak Peduli Dinyinyiri
Sejak saat itu, Fredrich lebih sering memberi keterangan kepada awak media terkait kabar terkini Novanto.
Sebagai sosok yang membela Novanto, Fredrich memiliki daftar keberhasilan dalam menangani beberapa kasus.
Berdasarkan informasi dari laman yunadi.com, situs web Yunadi & Associates, yang merupakan kantor advokat/pengacara milik Fredrich, tercatat sebanyak 14 kasus yang telah ditangani dari 1998 hingga 2005.
Di balik sederet kehebatan Fredrich, ada catatan kelam dalam kehidupannya dengan seorang wanita cantik.
Wanita itu tak lain adalah putri kandungnya sendiri, yang juga adalah seorang Miss Indonesia 2011.
Astrid Ellena Indriana Yunadi, atau lebih dikenal sebagai Astrid Ellena, tidak lagi dianggap sebagai anak oleh Fredrich, mengutip Kompas, Jumat (27/1/2012).
Baca: Setya Novanto Kecelakaan dengan Mobil Fortuner, Netizen Temukan Kejanggalan Ini
Fredrich bahkan menegaskan bahwa ia tidak akan mempedulikan karier putrinya jika nantinya mengalami kehancuran.
"Di dalam iklan saya sudah bilang, apa pun yang terjadi dengan Ellen di kemudian hari bukan tanggung jawab saya lagi. Jadi saya enggak peduli kariernya hancur," tutur Fredrich saat dihubungi Warta Kota via telepon Kamis (26/1/2012) malam.
Fredrich yakin keputusannya itu wajar dan akan dilakukan oleh setiap orangtua yang mengalami hal yang sama dengannya.