Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Berharap Malaysia Alokasikan 20 Persen Kuota Impor Berasnya Untuk Indonesia

“Indonesia berharap Malaysia dapat mengalokasikan 20 persen dari kuota impor berasnya, sekitar 150 ribu ton dengan mengimpor dari Indonesia,”

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Jokowi Berharap Malaysia Alokasikan 20 Persen Kuota Impor Berasnya Untuk Indonesia
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri Dato Sri Mohd Najib di Hotel Hilton, Kuching, Malaysia, 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam keterangan pers bersama Perdana Menteri Dato’ Sri Mohd Najib di Hotel Hilton, Kuching, Malaysia, Presiden Joko Widodo mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia semakin kokoh.
Hal ini didukung meningkatnya angka perdagangan lebih dari 21 persen di semester pertama 2017.

Selain itu, Indonesia juga telah memulai ekspor beras ke Malaysia pada bulan Oktober 2017 lalu sebanyak 25 ribu ton.

Baca: Jusuf Kalla Terima Kunjungan Dewan Perdamaian Afghanistan Bicarakan Soal Konflik

Jumlah ekspor tersebut diharapkan akan terus meningkat setiap tahunnya.

“Indonesia berharap Malaysia dapat mengalokasikan 20 persen dari kuota impor berasnya, sekitar 150 ribu ton dengan mengimpor dari Indonesia,” ucap Presiden sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Rabu (22/11/2017).

Pengaturan perbatasan yang merupakan salah satu ciri khas hubungan Indonesia-Malaysia juga turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

Baca: Dedi Mulyadi Ungkap Pesan Jusuf Kalla Untuk Golkar: Lakukan Perubahan Kepemimpinan

“Indonesia mengharapkan draft Border Crossing Agreement yang sudah selesai dirundingkan untuk segera ditandatangani. Demikian juga dengan Border Trade Agreement,” kata Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kedua negara memiliki kerja sama baru yang sangat strategis yaitu penguatan kemitraan untuk kelapa sawit melalui pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Bahkan pada bulan November 2017, Indonesia telah menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri CPOPC dengan mengundang sejumlah negara penghasil sawit lainnya.

Berita Rekomendasi

Baca: Fahri Hamzah Sebut Surat Setya Novanto Untuk Pimpinan DPR Tidak Bisa Intervensi MKD

“Kita harus bersatu melawan kampanye hitam terhadap kelapa sawit,” tutur Presiden.

Isu penting lain yang dibahas kedua negara adalah terkait perlindungan warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia.

Hal ini penting mengingat perlindungan WNI merupakan prioritas pemerintah Indonesia.

“Hak pendidikan bagi anak pekerja Indonesia juga telah saya mohonkan perhatian kepada PM Najib,” kata Presiden.

Baca: Terus Disorot Publik, Fahri Hamzah Khawatir Setya Novanto Bisa Jadi Presiden


Sementara itu, PM Najib menyampaikan bahwa lawatan Presiden Jokowi ke Kuching, Malaysia, menandakan konsultasi tahunan ke-12 kedua negara.

“Dan juga menandakan hubungan diplomatik antara Malaysia dan Indonesia ke-60,” ucap PM Najib.

Pertemuan kedua pemimpin tersebut berjalan dengan lancar dan menunjukkan hubungan bilateral antara kedua negara dalam keadaan yang sangat baik.

“Begitu banyak kemajuan mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, keamanan, dan kerja sama perbatasan. Keinginan kedua pemerintah untuk terus meningkatkan lagi hubungan sehingga semakin banyak peluang dan potensi yang dapat direalisasikan,” kata PM Najib.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas