Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Luhut : Tidak Ada Lemparan Batu dari Gunung Agung

Pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap perkembangan aktivitas Gunung Agung di Bali.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Menteri Luhut : Tidak Ada Lemparan Batu dari Gunung Agung
TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Gunung Agung mengeluarkan kepulan asap setinggi kurang lebih 3000 meter terlihat di Desa Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11). Menurut Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terdapat dua lubang didalam kawah yang menghasilkan asap tebal berwarna putih dan asap pekat berwarna kelabu. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap perkembangan aktivitas Gunung Agung di Bali.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan saat ini meskipun berstatus awas tidak ada batu-batuan yang keluar dari Gunung Agung

"Tidak ada lemparan batu-batuan sampai hari ini belum ada jadi kalau ada informasi itu adalah informasi menyesatkan," tutur Luhut usai melakukan video conference dengan pihak Bandara Bali di Kementerian Perhubungan, Selasa (28/11/2017).

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Gubernur Bali, Mande Mangku Pastika, yang melakukan video conference dengan Luhut.

Baca: Pengeroyok Anggota Brimob di Mal Cibubur Junction Serahkan Diri ke Polda Metro Jaya

Baca: Mendagri Bandingkan Emil Dardak dengan Jokowi Saat Jadi Capres

Pastika memastikan tidak ada batu yang keluar dari mulut gunung, namun semburan abu vulkanik mencapai 4.000 meter dan kondisi angin terus bertiup ke arah Barat Daya sehingga bandara I Gusti Ngurah Rai harus ditutup.

Berita Rekomendasi

"Jadi tidak ada hujan batu, itu hoax. Oleh karena itu, sampai saat ini kondisi gunung masih mengeluarkan abu vulkanik setinggi 4.000 meter, angin bertiup ke arah barat daya dan itu menyebabkan airport harus ditutup," ucap Pastika.

Luhut pun menghimbau masyarakat agar terus waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman karena aktivitas Gunung Api yang tidak dapat diprediksikan.

"Laporan terakhir dari lapangan memang yang terjadi itu cukup serius tapi belum ada atau kami tidak bisa meramalkan kapan akan terjadi erupsi itu," pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas