Pemerintah AS Percaya Indonesia Bisa Tangani Bencana Gunung Agung
Status Gunung Agung sejak kemarin, Senin (27/11), ditingkatkan menjadi level IV atau awas, yang merupakan status tertinggi gunung berapi.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) percaya pemerintah Indonesia bisa menangani bencana Gunung Agung.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) Untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).
Menurut Wiranto, sang Dubes menyampaikan langsung kepadanya, bahwa pemerintah AS sangat percaya bahwa Indonesia bisa menangani dengan baik dapak dari erupsi Gunung Agung yang masih berlangsung hingga saat ini.
Hal itu antara lain mengingat pengalaman Indonesia menangani bencana alam.
"Khusus untuk Gunung Agung, beliau mengatakan bahwa sangat percaya bahwa Indonesia punya pengalaman dann punya kiat-kiat untuk menghadapi bencana," ujarnya kepada wartawan usai meneria Dubes AS di kantornya.
Baca: Dubes AS Tanyakan Soal Papua ke Wiranto
Status Gunung Agung sejak kemarin, Senin (27/11), ditingkatkan menjadi level IV atau awas, yang merupakan status tertinggi gunung berapi.
Penetapan status itu, diawali oleh erupsi yang terjadi pada hari Sabtu lalu (25/11), yang menyebabkan material dari perut gunung terlontar hingga ke ketinggian 3.400 meter dari puncak.
Atas hal itu, 29.023 orang yang tinggal di sekitar gunung tertinggi di Pulau Bali itu, mengungsi. Wilayah steril juga ditetapkan di pada jarak 10 - 12 kilometer dari puncak gunung. Bandara utama di Bali, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga ditutup karena kejadian itu.
Wiranto menyebut selain menyampaikan bahwa pemerintah AS percaya atas kemampuan Indonesia menangani bencana gunung berapi, Dubes AS juga menawarkan bantuan, jika Indonesia membutuhan uluran tangan dari AS untuk menangani dampak bencana tersebut.
"Apabila dibutuhkan, Amerika Serikat siap untuk membantu kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan Indonesia untuk menetralisir dampak dari meletusnya Gunung Agung," katanya.